Papua, salah satu provinsi terbesar di Indonesia, terkenal bukan hanya karena kekayaan alamnya, tetapi juga ragam kuliner tradisional yang khas dan menggugah selera. Makanan khas Papua tidak hanya menawarkan rasa yang unik, tetapi juga merupakan bagian penting dari budaya dan kehidupan masyarakat setempat. Berikut ini empat makanan tradisional Papua yang wajib dicicipi:

1.Papeda – Makanan Pokok Masyarakat Papua

Berita kuliner terlezat dan terpopuler di seluruh dunia – Seribukuliner akan membahas mengenai kuliner-kuliner terlezat dan terpopuler di seluruh dunia sekaligus memberikan ide bagi anda yang bingung ingin berwisata kuliner.

Papeda, dikenal juga sebagai bubur sagu, merupakan makanan pokok di Papua yang terkenal dengan teksturnya yang lengket dan kenyal. Hidangan ini dibuat dengan merebus sagu yang telah dicampur dengan air hingga mengental seperti lem, tetapi dengan rasa yang lezat.

Baca Juga: Kuliner Unik Tuban: Ampo, Camilan dari Tanah Liat

Sagu yang digunakan berasal dari pohon sagu liar yang tumbuh di hutan Papua. Proses panennya memerlukan keahlian khusus yang diwariskan secara turun-temurun. Pohon sagu (Metroxylon sagu) biasanya tumbuh subur di rawa dan dataran rendah, dan hanya pohon berusia 7-10 tahun yang dipilih karena kandungan patinya sudah cukup tinggi.

Pohon yang siap dipanen biasanya ditandai dengan daun yang mulai mengering dan tidak ada tunas baru. Batangnya dipotong dengan parang atau kapak, kemudian bagian dalam batang yang kaya pati diambil dan diparut. Serat-serat yang tidak diperlukan disaring menggunakan air hingga tersisa pati yang kemudian diendapkan dan siap diolah menjadi papeda.

Waktu panen biasanya saat musim kemarau, saat kandungan pati di batang pohon paling optimal karena fotosintesis berjalan efektif. Masyarakat Papua sangat menjaga kelestarian pohon sagu, dengan menanam kembali bibit baru setiap kali panen agar sumber sagu tetap terjaga.

Papeda biasanya disantap bersama ikan kuah kuning atau lauk berkuah lainnya. Teksturnya yang lembut dan kenyal mengingatkan pada bubur sumsum, namun dengan rasa yang gurih khas Papua. Papeda menjadi simbol kekuatan dan identitas masyarakat Papua, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun acara adat.

2.Aunu Sanebre

Lime N Chilli Thai Restaurant

Aunu sanebre adalah hidangan sederhana yang dibuat dari ikan teri goreng dicampur dengan nasi dan taburan kelapa parut. Kombinasi gurih ikan dan kelapa ini menghasilkan rasa yang lezat dan bergizi.

Baca juga: 5 Jajanan Khas Jogja yang Wajib Dibawa Pulang

Ikan teri segar dan kelapa mudah ditemukan di Papua, sehingga hidangan ini sering dijumpai dalam menu sehari-hari maupun acara adat. Rasanya mirip nasi ulam dari Jawa, namun dengan citarasa yang lebih sederhana dan tekstur yang lebih ringan.

3.Sagu Lempeng – Cemilan Renyah Berbahan Sagu

5 Typical Papua Culinary, You Must Try! - papuaaround.com

Sagu lempeng adalah camilan khas Papua yang dibuat dari sagu yang dipadatkan menjadi lembaran dan dipanggang hingga kering dan renyah. Camilan ini ringan dan cocok dinikmati bersama minuman hangat.

Sagu merupakan sumber karbohidrat utama masyarakat Papua dan camilan ini juga sering dibawa dalam perjalanan jauh atau dijadikan oleh-oleh. Walaupun sederhana, sagu lempeng memiliki nilai nostalgia dan menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari warga Papua.

Tekstur sagu lempeng sedikit mirip dengan kue gapit dari Jawa Barat, namun lebih padat dan kaya karbohidrat.

4.Sate Ulat Sagu – Hidangan Eksotis yang Gurih dan Renyah

10 Makanan Khas Papua yang Unik, Enak, dan Bikin Penasaran! – Rechneri Kuliner – Kumpulan Destinasi Wisata Kuliner

Sate ulat sagu dibuat dari ulat sagu yang dipanggang hingga bagian luar renyah, namun bagian dalamnya tetap lembut. Meski terdengar asing, rasa gurih ulat ini mirip dengan sate ayam atau kikil, namun dengan tekstur yang lebih renyah.

Ulat ini diambil dari batang pohon sagu yang tua dan mulai lapuk, prosesnya dilakukan dengan kearifan lokal yang telah diwariskan secara turun-temurun. Sate ulat sagu biasanya disajikan dalam acara adat atau sebagai hidangan eksotis bagi wisatawan, bukan makanan sehari-hari. Hidangan ini memberikan pengalaman budaya yang unik bagi mereka yang ingin mencoba kuliner lokal yang berbeda.