Megadewa88portal,Jakarta – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) secara tegas meminta semua kepala daerah di Indonesia untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana hidrometeorologi. Permintaan ini di keluarkan menyusul prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). BMKG memprediksi peningkatan intensitas curah hujan di sebagian besar wilayah Indonesia.

Bencana hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor, dan angin kencang, menjadi ancaman utama tahunan yang harus di waspadai. Mendagri menekankan pentingnya koordinasi lintas sektor dalam mitigasi bencana di setiap tingkatan pemerintahan. Kesiapan ini harus di lakukan sebelum dampak terburuk terjadi.

Kesiapsiagaan ini mencakup pemetaan wilayah rawan bencana secara detail dan komprehensif. Selain itu, perlu disiapkan juga jalur evakuasi yang jelas bagi masyarakat di daerah risiko tinggi. Pemda diminta mengalokasikan anggaran yang cukup untuk penanganan darurat dan logistik.

Koordinasi Logistik, Peringatan Dini, dan Peran Aktif Masyarakat Pencegah Bencana

Mendagri menyoroti pentingnya memastikan ketersediaan logistik dan peralatan evakuasi yang memadai di seluruh wilayah. Setiap daerah harus memiliki gudang logistik yang terisi penuh dengan kebutuhan dasar. Gudang ini harus mudah di akses dan siap di distribusikan saat situasi darurat terjadi.

Kepala daerah juga diminta memaksimalkan sistem peringatan dini bencana di tingkat lokal dan komunitas. Informasi dari BMKG harus di sebarkan cepat hingga ke tingkat desa dan RT/RW. Hal ini penting agar masyarakat memiliki waktu yang cukup untuk merespons ancaman dan mengevakuasi diri.

Baca Juga : Gerak Cepat Kemenko PMK: Wamensos Salurkan Bantuan Dana Tunai Korban Longsor Cilacap

Selain peran pemerintah, Mendagri juga mengimbau peran aktif masyarakat dalam menjaga lingkungan sekitar. Masyarakat di minta tidak membuang sampah sembarangan di sungai atau saluran air. Membersihkan saluran air secara rutin sangat krusial untuk mengurangi risiko bencana banjir. Upaya pencegahan kolektif ini sangat krusial untuk mengurangi risiko bencana hidrometeorologi yang meluas.