Megadewa88 portal,BANDUNG BARAT – Badan Gizi Nasional (BGN) mengambil langkah tegas dan cepat merespons insiden keracunan massal yang sempat terjadi pada program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Bandung Barat. Melalui serangkaian audit dan investigasi mendalam, BGN secara spesifik menjamin bahwa kualitas air yang digunakan di enam Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur MBG di wilayah tersebut kini telah memenuhi syarat keamanan pangan.

Klarifikasi Hasil Uji Laboratorium
Kepastian ini disampaikan setelah hasil analisis fisik, kimia, dan mikrobiologi terhadap sampel air dari enam dapur MBG yang dilakukan oleh Laboratorium Kesehatan Masyarakat (Labkesmas) setempat. Tim Investigasi Independen BGN menegaskan bahwa seluruh parameter uji menunjukkan hasil yang memuaskan, mengindikasikan bahwa air yang digunakan sebagai bahan baku untuk memasak menu MBG telah sesuai dengan standar kelayakan konsumsi.
Penemuan ini menjadi klarifikasi penting, mengingat kualitas air sempat dicurigai sebagai biang keladi di balik insiden keracunan yang menimpa ribuan penerima manfaat di Bandung Barat. Meskipun demikian, hasil penyelidikan terbaru justru mengarahkan temuan pada faktor lain, yaitu tingginya kadar zat nitrit dalam menu sayuran tertentu yang diduga berasal dari residu pupuk, serta proses distribusi makanan yang terlalu lama.
Mandat Wajib Penggunaan Air Kemasan Bersertifikasi
Meski kualitas air di sumber-sumber SPPG tersebut telah dinyatakan clear dan memenuhi syarat, BGN memutuskan untuk menerapkan protokol higienitas yang super ketat guna mencegah insiden serupa terulang. Sebagai langkah antisipatif dan peningkatan standar keamanan, BGN secara resmi mewajibkan seluruh SPPG di Bandung Barat, bahkan secara nasional, untuk menggunakan air dari kemasan galon yang telah tersertifikasi dalam proses pengolahan hidangan MBG.
Kepala BGN dalam berbagai kesempatan menegaskan bahwa langkah ini diambil untuk menghilangkan seluruh potensi risiko, khususnya kontaminasi bakteri seperti E. coli yang seringkali ditemukan dalam air mentah yang belum teruji secara berkala. Kewajiban penggunaan air bersertifikat ini menunjukkan komitmen total pemerintah untuk memprioritaskan keamanan pangan dan kesehatan para penerima manfaat program MBG.
Peningkatan Standarisasi Dapur dan Pelatihan Penjamah Makanan
Selain pengawasan ketat terhadap air, BGN juga terus menggencarkan upaya peningkatan standarisasi dapur SPPG. Upaya ini mencakup pelatihan intensif bagi para pengelola dan juru masak mengenai Cara Produksi Pangan Olahan Siap Saji yang Baik (CPPOB), penerapan Standar Operasional Prosedur Sanitasi (SSOP), serta pemahaman mendalam tentang lima kunci keamanan pangan.
Baca Juga:Vivo Negosiasi Ulang: Pembelian 100 Ribu Barel BBM Pertamina Demi Pasokan Stabil
Langkah komprehensif ini bertujuan untuk memastikan bahwa setiap hidangan yang disajikan melalui program MBG tidak hanya bergizi, tetapi juga terjamin higienitasnya dari hulu ke hilir, mulai dari pemilihan bahan baku, pengolahan air, hingga proses distribusi kepada anak-anak sekolah.

Tinggalkan Balasan