Megadewa88portal,Jakarta – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menutup rangkaian kunjungan kenegaraan Raja Yordania dengan momen yang sangat personal. Prabowo mengajak Raja Abdullah II ibn Al Hussein untuk sarapan bersama. Sarapan ini di gelar di hotel tempat Raja Yordania menginap di Jakarta, sebelum kepulangan beliau.

Momen sarapan yang berlangsung pada Sabtu (15/11/2025) pagi ini terasa sangat istimewa dan penuh makna. Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya menyebut pertemuan itu penuh kehangatan. Suasananya di gambarkan seperti reuni singkat dua sahabat yang sudah lama tidak bertemu satu sama lain.

Kedekatan kedua pemimpin ini memang sudah terjalin sejak lama. Raja Abdullah II bahkan pernah secara terbuka menyebut Prabowo sebagai “saudaranya”. Ikatan pribadi ini memberikan nuansa yang unik dan sangat positif dalam di plomasi kedua negara.

Diplomasi Pagi Hari: Perkuat Persahabatan dan Komitmen Kerja Sama Bilateral

Sarapan pagi yang di gelar secara tertutup ini tidak hanya sekadar pertemuan informal dan santai. Pertemuan ini di manfaatkan kedua pemimpin untuk menegaskan komitmen bersama yang kuat dan berkelanjutan. Komitmen ini bertujuan memperkuat persahabatan dan kerja sama bilateral di berbagai sektor.

Dalam obrolan santai namun akrab, kedua pemimpin membahas berbagai agenda strategis regional dan global. Isu kemanusiaan di Palestina, stabilitas kawasan Timur Tengah, hingga kerja sama pertahanan menjadi fokus utama pembahasan. Pertemuan ini memperkuat pesan bahwa Indonesia dan Yordania memiliki tujuan yang sama.

Baca Juga : DPR siap telaah larangan MK terkait polisi aktif di jabatan sipil

Raja Abdullah II sebelumnya telah menganugerahkan penghargaan tertinggi Kerajaan Yordania kepada Presiden Prabowo. Anugerah ini di berikan sebagai pengakuan atas kontribusi Prabowo selama ini. Kontribusi tersebut di nilai telah memperkuat hubungan baik kedua negara.

Pertemuan sarapan pagi ini menjadi penutup manis dari kunjungan dua hari Raja Yordania di Indonesia. Kunjungan ini diawali dengan penyambutan hangat dan di akhiri dengan pelukan persahabatan di bandara. Hubungan pribadi kedua kepala negara ini menjadi fondasi kuat diplomasi antar negara.