Megadewa88portal,Jakarta – KTT Shanghai Cooperation Organisation (KTT SCO) di Tianjin, Tiongkok, 31 Agustus–1 September 2025, menjadi sorotan dunia. Salah satu momen yang menarik perhatian adalah ketika Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdoğan terlihat berjabat tangan hangat di sela-sela forum. Gestur sederhana itu dianggap sebagai simbol kuat dari hubungan diplomatik yang terus terjalin erat di tengah gejolak geopolitik global.

Momen Diplomasi yang Penuh Makna
Pertemuan di Tianjin ini memperlihatkan bahwa Rusia dan Turki masih memegang peranan penting dalam percaturan politik internasional. Erdogan menegaskan dukungan Turki terhadap perdamaian yang adil dan abadi di Ukraina. Ia juga mengingatkan dunia bahwa Istanbul pernah menjadi tuan rumah dialog penting antara pihak-pihak yang berkonflik. Hal ini menegaskan bahwa Turki tetap ingin berperan sebagai mediator aktif dalam menjaga stabilitas kawasan.
Sementara itu, Putin menyampaikan apresiasi atas sikap Turki yang di nilai konsisten dalam upaya mediasi. Menurut Putin, Ankara memiliki posisi strategis, baik dari segi geopolitik maupun diplomasi. Ia menyebut Turki sebagai mitra vital dalam menciptakan ruang dialog yang lebih luas. Momen jabat tangan keduanya mencerminkan kepercayaan dan komitmen untuk tetap menjaga komunikasi terbuka.
Selain isu Ukraina, pembahasan juga menyentuh soal kerja sama ekonomi dan energi. Rusia dan Turki sama-sama berkepentingan untuk memperkuat hubungan bilateral di sektor perdagangan, energi, hingga pertahanan. Keduanya juga memiliki pengaruh signifikan di kawasan Laut Hitam, menjadikan hubungan ini semakin penting untuk diperhatikan dunia.
Baca Juga : Panglima Tertinggi Israel Ancam Pemimpin Hamas
KTT SCO di Tianjin bukan hanya wadah kerja sama multilateral, tetapi juga menjadi ajang diplomasi bilateral yang berpengaruh besar. Jabat tangan Putin dan Erdogan memberi pesan bahwa meski dunia tengah terpolarisasi, ruang diplomasi tetap ada dan terus dicari oleh para pemimpin global. Kehangatan itu sekaligus memperlihatkan bagaimana kepentingan geopolitik dapat berjalan seiring dengan upaya menjaga stabilitas internasional.

Tinggalkan Balasan