Megadewa88portal,Jakarta – Ketegangan antara Mabes TNI dan Ferry Irwandi, CEO Malaka Project, sempat menjadi perbincangan hangat di publik. Awalnya, muncul rencana pelaporan dari pihak TNI karena dugaan pencemaran nama baik institusi. Namun, situasi yang sempat memanas itu akhirnya mencair setelah keduanya berkomunikasi langsung.

Ferry Irwandi kemudian menyatakan bahwa urusannya dengan TNI sudah selesai. Ia menegaskan tidak ada lagi tindak lanjut hukum atas pernyataan yang sebelumnya menyinggung institusi militer tersebut. Baik TNI maupun Ferry akhirnya sama-sama menyampaikan permintaan maaf atas kesalahpahaman yang sempat terjadi.
Tantangan Hukum & Inti Komunikasi
Persoalan ini bermula saat Dansatsiber TNI, Brigjen Juinta Omboh Sembiring, menyebut pihaknya menemukan dugaan tindak pidana melalui patroli siber. Ada wacana pelaporan ke polisi, namun hal ini memicu kritik karena Mahkamah Konstitusi (MK) menegaskan bahwa institusi tidak bisa melaporkan pencemaran nama baik berdasarkan UU ITE.
TNI melalui Kapuspen Brigjen Freddy Ardianzah menegaskan bahwa mereka tetap menghormati putusan MK. Namun, TNI juga menyebut ada indikasi dugaan tindak pidana lain yang masih perlu di telaah. Dalam proses itu, Freddy mengonfirmasi adanya komunikasi langsung dengan Ferry Irwandi untuk klarifikasi dan mencari titik temu.
Ferry mengakui ada banyak kesalahpahaman dalam dialog sebelumnya. Tetapi setelah komunikasi terbuka di lakukan, ia memastikan bahwa tidak ada proses hukum lanjutan. Ferry juga menekankan pentingnya masyarakat dan pendemo untuk fokus pada isu pokok, yaitu tuntutan rakyat serta persoalan penangkapan yang masih berlangsung.
Baca Juga : Bisakah Rp200 T Purbaya Permudah Lapangan Kerja?
Kasus ini menjadi pelajaran penting tentang arti komunikasi dan klarifikasi sebelum mengambil langkah hukum. Pertemuan terbuka antara TNI dan Ferry Irwandi memperlihatkan bahwa konflik bisa di redam lewat dialog yang sehat. Dengan sikap saling menghormati, potensi eskalasi yang lebih besar dapat di hindari.
Publik tentu berharap bahwa penyelesaian damai semacam ini bisa menjadi contoh di masa depan. Dalam dunia yang serba cepat menyebarkan informasi, klarifikasi langsung sangat diperlukan agar tidak terjadi kesalahpahaman yang bisa menimbulkan kegaduhan.

Tinggalkan Balasan