Megadewa88 portal,KABANJAHE – Melintasi Tanah Karo bukan hanya sekadar menikmati keindahan alam pegunungan yang sejuk, tetapi juga menjelajahi kekayaan kuliner yang tak ada duanya. Budaya Suku Karo yang kaya melahirkan berbagai hidangan tradisional dengan cita rasa otentik yang mampu memanjakan lidah setiap penikmatnya. Dari bumbu rempah yang kuat hingga teknik memasak turun-temurun, setiap sajian memiliki cerita dan keunikan tersendiri. Bagi para pencinta kuliner yang mencari pengalaman rasa yang berbeda, berikut adalah lima hidangan tradisional Karo yang wajib Anda cicipi.
1. Manuk Tasak Telu: Simbol Tiga Tahapan Kehidupan
![]()
Salah satu hidangan paling sakral dan ikonik dalam budaya Karo adalah Manuk Tasak Telu. Nama ini secara harfiah berarti “ayam masak tiga,” merujuk pada tiga tahap proses memasak yang melambangkan tiga fase kehidupan manusia: kelahiran, kehidupan, dan kematian. Hidangan ini biasanya disajikan dalam acara adat penting seperti pernikahan, syukuran, atau upacara kematian.
Ayam kampung utuh yang menjadi bahan utama dimasak dengan bumbu arsik khas Karo yang kaya akan rempah seperti andaliman, kunyit, jahe, dan serai. Bumbu-bumbu ini menciptakan perpaduan rasa pedas, asam, dan gurih yang unik. Proses memasaknya yang panjang memastikan bumbu meresap sempurna hingga ke tulang, menghasilkan daging ayam yang sangat empuk dan bumbu yang pekat. Menyantap Manuk Tasak Telu bukan sekadar makan, tetapi juga menghargai makna filosofis yang terkandung di dalamnya.
2. Cimpa: Kudapan Manis dari Tepung Beras Ketan

Setelah menikmati hidangan utama, saatnya mencicipi camilan khas Karo, yaitu Cimpa. Kue tradisional ini terbuat dari adonan tepung beras ketan yang diisi dengan parutan kelapa dan gula merah, kemudian dibungkus dengan daun singkong. Bentuknya yang pipih dan teksturnya yang kenyal menjadikannya kudapan favorit, baik untuk acara santai maupun perayaan.
Proses pembuatan Cimpa memerlukan ketelitian, terutama saat mengukusnya agar matang merata. Rasa manis dari gula merah berpadu harmonis dengan gurihnya kelapa, menciptakan sensasi rasa yang sederhana namun memuaskan. Cimpa tidak hanya populer di kalangan masyarakat Karo, tetapi juga menjadi oleh-oleh khas yang dicari wisatawan karena rasanya yang autentik dan kemudahannya untuk dibawa.
3. BPK (Babi Panggang Karo): Kelezatan Khas yang Mendunia

Bagi penggemar daging babi, BPK (Babi Panggang Karo) adalah hidangan yang tak boleh dilewatkan. Makanan ini terkenal di seluruh penjuru Sumatera Utara, bahkan hingga ke luar daerah. Rahasia kelezatan BPK terletak pada proses marinasi yang intensif dengan bumbu rempah-rempah alami, diikuti dengan proses pembakaran atau pemanggangan yang membuat kulit babi menjadi renyah (crispy) sementara dagingnya tetap juicy di bagian dalam.
Baca Juga: Kuliner Palu: 7 Hidangan Tradisional yang Lezat dan Autentik
BPK biasanya disajikan dengan tiga jenis sambal pendamping: sambal andaliman yang pedas, sambal hijau yang terbuat dari cabai hijau, dan kuah kental dari darah babi yang dimasak dengan bumbu. Kombinasi rasa dari daging yang gurih, kulit yang renyah, dan sambal yang pedas membuat hidangan ini menjadi pengalaman kuliner yang tak terlupakan.
4. Terites: Kuliner Ekstrem Penuh Kejutan

Bagi mereka yang berani mencoba, Terites adalah hidangan khas Karo yang menawarkan pengalaman kuliner ekstrem. Makanan ini terbuat dari rumput yang telah dimakan oleh sapi, lalu dikeluarkan kembali dan dimasak dengan rempah-rempah khusus. Sekilas terdengar aneh, namun masyarakat Karo percaya Terites memiliki khasiat obat dan cita rasa yang unik.
Rumput dari lambung sapi yang sudah difermentasi dicuci dan direbus bersama daging dan aneka bumbu hingga matang. Hasilnya adalah hidangan berkuah kental dengan aroma rempah yang kuat dan rasa yang sulit dideskripsikan, perpaduan antara pahit, gurih, dan sedikit manis. Terites seringkali disajikan sebagai hidangan pembuka dalam acara-acara khusus.
5. Soto Karo: Kehangatan dalam Semangkuk Sup Berempah

Terakhir, ada Soto Karo, hidangan berkuah yang sempurna untuk menghangatkan badan di tengah udara sejuk pegunungan. Berbeda dengan soto dari daerah lain, Soto Karo memiliki kekhasan pada kuahnya yang kaya rempah dan berwarna keruh, serta tambahan potongan jeroan sapi atau daging ayam.
Kuah soto dibuat dari kaldu tulang yang dimasak dengan bumbu dasar soto, seperti bawang merah, bawang putih, jahe, dan kunyit. Tambahan rempah-rempah lain dan sedikit santan kental membuat kuahnya menjadi sangat gurih. Soto Karo biasanya disajikan dengan nasi hangat, perasan jeruk nipis, dan taburan bawang goreng. Ini adalah hidangan yang tidak hanya mengenyangkan tetapi juga memberikan rasa nyaman dan hangat di setiap sendoknya.
Kuliner Karo adalah cerminan dari budaya dan alamnya yang kaya. Setiap hidangan tidak hanya memanjakan lidah tetapi juga mengajak kita untuk lebih dalam memahami filosofi dan tradisi masyarakatnya. Jika Anda berkesempatan mengunjungi Tanah Karo, pastikan untuk tidak melewatkan pengalaman mencicipi kelima hidangan spektakuler ini.

Tinggalkan Balasan