Megadewa88 portal,Penelitian mendalam dari akademisi ternama Harvard menyoroti daftar makanan dan minuman yang secara terselubung dapat berkontribusi pada pengembangan penyakit onkologi, mendesak masyarakat untuk meninjau kembali pola konsumsi mereka.

Boston, Amerika Serikat – Dalam upaya berkelanjutan untuk meningkatkan kesadaran publik mengenai pencegahan penyakit kronis, seorang dokter dan peneliti terkemuka dari Harvard Medical School baru-baru ini memublikasikan daftar krusial berisi lima kategori makanan dan minuman yang diidentifikasi memiliki potensi tersembunyi sebagai pemicu kanker. Analisis komprehensif ini didasarkan pada riset ekstensif yang menghubungkan komponen nutrisi tertentu dengan peningkatan risiko karsinogenesis (pembentukan kanker). Temuan ini secara tegas menggarisbawahi urgensi bagi masyarakat global untuk mengadopsi pola diet yang lebih berhati-hati dan terinformasi.
Dokter tersebut, melalui publikasinya, menjelaskan bahwa risiko kanker tidak hanya berasal dari faktor genetik atau lingkungan yang ekstrem, tetapi juga dari kebiasaan diet sehari-hari yang sering kali dianggap remeh. Menurut sang pakar, asupan yang masuk ke dalam tubuh secara rutin, meskipun dalam jumlah kecil, dapat menciptakan lingkungan biologis yang mendukung mutasi sel dan pertumbuhan tumor dalam jangka waktu yang panjang.
Berikut adalah uraian terperinci mengenai lima jenis makanan dan minuman yang menurut pakar Harvard harus diwaspadai karena perannya dalam memicu kanker:
1. Daging Olahan dengan Kandungan Nitrat Tinggi
Daging yang telah melalui proses pengolahan, seperti sosis, bacon, ham, dan berbagai jenis daging kalengan, menempati urutan teratas dalam daftar ini. Dokter Harvard tersebut secara eksplisit menekankan risiko yang melekat pada kandungan nitrat dan nitrit yang digunakan sebagai pengawet dan penambah warna. Ketika senyawa-senyawa ini dicerna oleh tubuh, khususnya di saluran pencernaan, mereka dapat bertransformasi menjadi N-nitroso compounds (NOCs), yang merupakan karsinogen kuat. Konsumsi daging olahan secara reguler telah dikaitkan erat dengan peningkatan risiko kanker kolorektal (usus besar), serta kanker perut. Pakar menyarankan pembatasan konsumsi produk ini dan memilih sumber protein yang lebih segar dan minim zat aditif.
2. Minuman Manis Berpemanis Buatan dan Sirup Jagung Tinggi Fruktosa (HFCS)
Kategori minuman yang mengandung pemanis tambahan, termasuk soda, minuman energi, dan jus kemasan berkadar gula tinggi, juga disorot tajam. Alasan utama kekhawatiran ini adalah hubungannya yang kuat dengan obesitas, yang merupakan faktor risiko kanker yang sudah terbukti secara ilmiah. Di samping itu, konsumsi gula berlebihan secara langsung dapat memicu lonjakan insulin dan faktor pertumbuhan mirip insulin (IGF), yang diketahui dapat mendorong proliferasi sel kanker. Dokter dari Harvard tersebut memperingatkan bahwa gula yang tinggi, terutama dalam bentuk Sirup Jagung Tinggi Fruktosa (HFCS), dapat mempercepat proses inflamasi kronis dalam tubuh, yang merupakan prekursor umum bagi banyak jenis kanker.
3. Makanan yang Digoreng dan Dibakar dengan Suhu Ekstrem
Teknik memasak yang menggunakan suhu sangat tinggi, seperti menggoreng hingga garing (deep frying) atau membakar hingga hangus, menghasilkan senyawa berbahaya yang disebut Heterocyclic Amines (HCAs) dan Polycyclic Aromatic Hydrocarbons (PAHs). Senyawa karsinogenik ini terbentuk ketika protein hewani dan lemak terpapar panas ekstrem. HCAs dan PAHs telah terbukti merusak DNA, yang merupakan langkah awal dalam perkembangan kanker. Pakar mengimbau masyarakat untuk mengurangi frekuensi konsumsi makanan yang digoreng atau dibakar hingga gosong, dan beralih ke metode memasak yang lebih sehat, seperti mengukus, merebus, atau memanggang dengan suhu yang lebih terkontrol.
4. Biji-bijian Olahan dan Karbohidrat Murni (Tepung Putih)
Makanan yang didominasi oleh biji-bijian yang telah melalui proses pemurnian (refinasi), seperti roti putih, nasi putih, dan pasta yang terbuat dari tepung terigu murni, juga termasuk dalam daftar yang perlu dihindari. Makanan jenis ini memiliki Indeks Glikemik (IG) yang sangat tinggi, yang menyebabkan lonjakan gula darah yang cepat. Sama seperti minuman manis, lonjakan ini memicu pelepasan insulin dan IGF yang berlebihan, menciptakan lingkungan yang menguntungkan bagi pertumbuhan sel abnormal. Dokter Harvard menyarankan penggantian asupan ini dengan biji-bijian utuh (whole grains) yang kaya serat, seperti oatmeal, beras merah, atau roti gandum utuh, yang membantu menstabilkan kadar gula darah dan mendukung kesehatan pencernaan.
5. Alkohol dalam Jumlah Berlebihan
Konsumsi minuman beralkohol secara berlebihan, atau bahkan dalam jumlah sedang namun teratur, secara universal diakui sebagai faktor risiko signifikan untuk beberapa jenis kanker. Menurut pakar tersebut, alkohol—khususnya produk sampingan dari metabolismenya yang disebut acetaldehyde—merupakan karsinogen langsung yang merusak DNA sel. Risiko kanker meningkat secara progresif seiring dengan volume dan frekuensi konsumsi alkohol. Jenis kanker yang paling sering dikaitkan termasuk kanker hati, kanker payudara, kanker usus, serta kanker tenggorokan dan mulut. Dokter Harvard menegaskan bahwa pembatasan, bahkan penghentian, konsumsi alkohol adalah salah satu langkah diet paling efektif untuk mengurangi risiko kanker.
Baca juga: Olahraga Usai Pasang Ring Jantung, Amankah?
Pemaparan terperinci dari dokter Harvard ini bukan bertujuan untuk menciptakan ketakutan, melainkan untuk memberikan informasi yang akurat dan berbasis ilmiah sebagai landasan bagi masyarakat untuk mengambil keputusan diet yang lebih bijaksana dan proaktif dalam menjaga kesehatan onkologi.

Tinggalkan Balasan