Megadewa88portal,Jakarta – PT Jasa Marga (Persero) Tbk. (JSMR) merilis laporan keuangan Kuartal III 2025 yang menarik perhatian publik. Laba bersih yang di atribusikan kepada entitas induk tercatat turun 17,32% menjadi Rp2,72 triliun. Penurunan ini di bandingkan dengan laba bersih sebesar Rp3,30 triliun pada periode yang sama tahun 2024. Meskipun laba bersih anjlok, manajemen memberikan penjelasan yang menenangkan bagi pasar modal.

Koreksi laba bersih ini tidak mencerminkan penurunan pendapatan operasional perusahaan. Justru, pendapatan usaha Jasa Marga hingga September 2025 tercatat Rp14,52 triliun, naik 4,83%. Sektor jalan tol masih menjadi penyumbang utama pendapatan, mencapai Rp13,42 triliun. Fluktuasi ini dijelaskan sebagai dampak dari perbedaan perlakuan akuntansi antara dua periode.

Penurunan laba bersih diakibatkan oleh adanya non-cash profit yang tinggi di tahun 2024. Laba non-kas ini berasal dari aksi korporasi dan penyesuaian Pernyataan Standar Akuntasi Keuangan (PSAK). Karena laba non-kas tersebut tidak terulang di tahun 2025, laba bersih secara nominal tampak menyusut drastis.

Kekuatan Sebenarnya: Laba Inti JSMR Tumbuh Lebih dari 5 Persen

Untuk mengukur kinerja sesungguhnya, investor perlu melihat metrik Laba Inti (Core Profit) perusahaan. Laba Inti ini dihitung dengan menghilangkan komponen laba non-kas yang bersifat extraordinary. Berdasarkan perhitungan ini, kinerja operasional Jasa Marga terbukti solid dan konsisten.

Jasa Marga berhasil mencatatkan Laba Inti sebesar Rp2,74 triliun hingga Kuartal III 2025. Angka ini menunjukkan pertumbuhan positif sebesar 5,02% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Pertumbuhan core profit ini mengindikasikan adanya efisiensi dan peningkatan kinerja dari bisnis utama. Volume transaksi kendaraan di jalan tol Jasa Marga Group juga terus menunjukkan kenaikan.

Manajemen JSMR menyatakan optimisme tinggi untuk mempertahankan tren positif ini. Strategi utama perusahaan meliputi penyesuaian tarif tol sesuai rencana bisnis dan optimalisasi aset non-tol. Langkah ini bertujuan untuk memastikan bahwa pertumbuhan pendapatan usaha terus berlanjut. Perusahaan percaya diri dapat mencapai target kinerja positif hingga akhir tahun 2025.

Baca Juga : BI Tegaskan BI Fast Termurah Secara Global

Bagi para pemegang saham, fokus pada laba inti memberikan gambaran yang lebih realistis mengenai kesehatan finansial. Pertumbuhan 5,02% pada laba inti menegaskan fundamental perusahaan yang kuat. Jasa Marga membuktikan komitmennya untuk meningkatkan kinerja operasional yang berkelanjutan. Hal ini memperkuat posisi JSMR sebagai pemimpin di industri jalan tol nasional.