Megadewa88portal,Jakarta – Gangguan Kecemasan Umum (Generalized Anxiety Disorder atau GAD) kini semakin menjadi ancaman nyata bagi generasi muda. Fenomena ini tidak lagi terbatas pada kasus-kasus langka, melainkan masalah kesehatan mental yang meluas. Generasi Z dan Milenial tercatat memiliki kerentanan yang lebih tinggi terhadap kecemasan kronis ini. Kondisi GAD ditandai dengan kekhawatiran berlebihan yang terjadi terus-menerus dan tanpa alasan jelas.

Salah satu pemicu utama kerentanan ini adalah tekanan hiper-konektivitas di media sosial. Kaum muda terus-menerus terpapar pada highlight reel kehidupan orang lain yang sudah terkurasi. Perbandingan sosial yang tidak realistis ini menimbulkan rasa tidak puas dan kecemasan karena takut tertinggal (FOMO). Cyberbullying dan tuntutan menjaga citra daring juga menjadi sumber stres yang konstan.

Tantangan ekonomi dan persaingan hidup yang ketat turut memperburuk kondisi ini. Generasi muda menghadapi ketidakpastian tinggi, mulai dari sulitnya mencari pekerjaan hingga tingginya biaya hidup. Beban ekspektasi akademis dan profesional yang melonjak menciptakan future anxiety yang signifikan.

Memahami Akar Masalah: Pandemi Hingga Stigma di Balik GAD

Faktor lingkungan dan pengalaman hidup kolektif juga berperan besar dalam lonjakan kasus GAD. Masa-masa kritis perkembangan sosial mereka terganggu oleh isolasi akibat pandemi COVID-19. Hal ini menyebabkan beberapa dari mereka mengalami kesulitan dalam keterampilan sosial dan rasa kesepian mendalam. Kondisi ini menjadi pemicu kuat yang berkontribusi pada gangguan kecemasan.

Meskipun kesadaran tentang isu kesehatan mental mulai tinggi, stigma sosial masih menjadi tantangan serius. Banyak anak muda enggan mencari bantuan profesional karena takut dihakimi oleh keluarga atau lingkungannya. Padahal, data menunjukkan prevalensi gangguan kecemasan di Indonesia cukup mengkhawatirkan. GAD yang tidak tertangani dapat memicu masalah kesehatan mental lainnya, seperti depresi dan gangguan tidur.

Baca Juga : Asupan yang perlu dikurangi bagi penderita asam lambung

Oleh karena itu, diperlukan dukungan sistemik, baik dari keluarga maupun institusi pendidikan dan kerja. Perlu adanya edukasi yang masif tentang manajemen stres dan teknik relaksasi yang efektif. Membatasi waktu di media sosial dan mencari ruang aman untuk bercerita adalah langkah awal yang krusial. GAD bukanlah aib, melainkan kondisi medis yang memerlukan perhatian dan penanganan yang tepat.