Megadewa88 portal,Wali Kota Tanjungpinang, Lis Darmansyah, secara eksplisit memberikan penekanan khusus terhadap urgensi penguatan ekonomi berbasis kepulauan sebagai pilar utama pembangunan daerah. Dalam pandangan strategisnya, posisi geografis wilayah yang didominasi oleh perairan bukan sekadar tantangan konektivitas, melainkan aset fundamental yang harus dioptimalkan melalui integrasi kebijakan ekonomi yang komprehensif. Penekanan ini ditujukan untuk menggeser paradigma pembangunan yang selama ini masih cenderung berpusat di daratan (land-based) menuju optimalisasi sumber daya maritim dan potensi lokal kepulauan yang lebih progresif.

Lis Darmansyah menginstruksikan jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk merumuskan program-program inovatif yang mampu mengeksploitasi keunggulan komparatif wilayah kepulauan secara berkelanjutan. Fokus utama yang diusung meliputi penguatan sektor perikanan tangkap, pemberdayaan pelaku usaha mikro di kawasan pesisir, hingga pengembangan pariwisata bahari yang terintegrasi. Dengan memperkuat struktur ekonomi dari akar rumput di pulau-pulau kecil, diharapkan terjadi pemerataan kesejahteraan yang signifikan, sehingga disparitas ekonomi antara pusat kota dan wilayah penyangga di seberang lautan dapat diminimalisir secara efektif.

Secara lebih terperinci, visi ekonomi kepulauan ini juga mencakup aspek kedaulatan pangan dan logistik. Wali Kota menekankan pentingnya membangun sistem distribusi yang handal guna memastikan stabilitas harga kebutuhan pokok di wilayah-wilayah yang sulit dijangkau. Pembangunan infrastruktur pendukung, seperti dermaga rakyat dan fasilitas penyimpanan dingin (cold storage), menjadi prioritas untuk mendukung produktivitas nelayan lokal. Langkah ini dipandang krusial agar hasil laut dari wilayah kepulauan memiliki nilai tambah yang lebih tinggi saat memasuki pasar lokal maupun ekspor, yang pada akhirnya akan meningkatkan pendapatan asli daerah.

Baca Juga:BUMN Peduli, relawan BNI bantu warga Aceh pascabencana

Selain penguatan sektor primer, Lis Darmansyah juga menyoroti pentingnya literasi digital dan akses keuangan bagi masyarakat kepulauan guna mendukung ekosistem ekonomi kreatif. Pemerintah kota berkomitmen untuk memfasilitasi kemudahan perizinan dan akses permodalan bagi para wirausahawan muda di pulau-pulau agar mampu memasarkan produk khas lokal ke kancah yang lebih luas. Transformasi ekonomi kepulauan ini diharapkan tidak hanya menjadi jargon administratif, tetapi menjadi sebuah gerakan kolektif yang mampu menjadikan Tanjungpinang sebagai poros maritim yang tangguh, mandiri, dan memiliki daya saing kompetitif di tingkat regional.