Megadewa88portal,Jakarta – Suasana duka menyelimuti Minneapolis, Amerika Serikat, setelah penembakan massal terjadi di Annunciation Catholic School saat misa pembukaan tahun ajaran baru. Dua anak kecil berusia 8 dan 10 tahun tewas di lokasi, sementara 17 orang lainnya luka-luka, termasuk 14 anak-anak dan 3 lansia. Kejadian ini langsung memicu kepanikan besar serta menambah panjang daftar kasus penembakan di sekolah Amerika yang kian mengkhawatirkan.

Pelaku di ketahui bernama Robin Westman, pria berusia 23 tahun yang datang membawa tiga senjata api: rifle, shotgun, dan pistol. Semua senjata tersebut di peroleh secara legal, menambah sorotan tajam terhadap lemahnya kontrol kepemilikan senjata di AS. Westman kemudian di temukan tewas bunuh diri di lokasi setelah melepaskan tembakan membabi buta ke arah jemaat gereja.
Respons Pemerintah dan Gelombang Kecaman
Polisi Minnesota tengah menyelidiki apakah aksi ini terkait kebencian terhadap komunitas Katolik atau murni serangan acak. Beberapa saksi menyebut pelaku terlihat menargetkan lokasi ibadah, sehingga kasus ini juga di selidiki sebagai potensi teror domestik. Aparat memastikan investigasi menyeluruh dilakukan demi mengungkap motif sebenarnya.
Walikota Minneapolis, Jacob Frey, menyampaikan duka mendalam sembari menyebut kejadian ini sebagai tragedi yang melukai hati seluruh warga. Ia menegaskan, anak-anak seharusnya tidak kehilangan nyawa di tempat ibadah. Gubernur Minnesota, Tim Walz, serta Presiden Amerika Serikat juga segera merespons, menekankan perlunya langkah tegas untuk mencegah tragedi serupa.
Baca juga : Pertemuan Ukraina dan AS di New York: Harapan Baru untuk Akhiri Perang
Kejadian ini kembali menyoroti masalah klasik di AS, yakni maraknya kekerasan bersenjata yang kerap melibatkan sekolah. Sepanjang tahun 2025, sudah puluhan kasus penembakan terjadi di institusi pendidikan. Kritik keras diarahkan kepada para pembuat kebijakan yang dianggap hanya mengucapkan “thoughts and prayers” tanpa tindakan nyata dalam merumuskan regulasi baru.
Masyarakat internasional ikut mengecam insiden ini. Dari media global hingga komunitas agama dunia, semua menuntut agar AS segera melakukan pembaruan undang-undang kepemilikan senjata. Banyak pihak percaya bahwa tanpa langkah konkret, tragedi serupa hanya tinggal menunggu waktu untuk terulang.

2 Komentar