Megadewa88portal,Jakarta – Dunia militer internasional sedang di gemparkan oleh kabar kondisi kesehatan mental prajurit Israel. Berdasarkan laporan terbaru media Haaretz, jumlah kasus bunuh diri meningkat sangat drastis. Hingga Desember 2025, tercatat total ada 61 orang tentara nekat mengakhiri hidup. Angka ini memicu kekhawatiran besar bagi stabilitas internal pasukan pertahanan mereka.

Kasus terbaru yang menjadi sorotan adalah kematian seorang prajurit di pangkalan utara. Prajurit unit pelacak tersebut di laporkan menembak dirinya sendiri menggunakan senjata dinas. Kejadian tragis ini menambah daftar panjang personel yang gagal menanggung beban psikologis. Pihak berwenang masih melakukan investigasi mendalam terkait latar belakang insiden memilukan tersebut.

Angka ini mencerminkan krisis kesehatan mental yang sangat serius di internal IDF. Banyak analis menilai intensitas perang panjang dan trauma medan tempur menjadi pemicu utama. Hal ini membuktikan dampak peperangan tidak hanya berupa luka fisik yang nyata. Kehancuran mental sering kali menjadi musuh tersembunyi bagi para prajurit lapangan.

Ribuan Prajurit Mengalami Trauma Dan Krisis Kejiwaan Di Medan Perang

Data resmi dari Knesset menunjukkan fakta yang jauh lebih mengkhawatirkan bagi militer. Di kabarkan terdapat sekitar 279 percobaan bunuh diri yang gagal di lakukan sepanjang tahun. Perbandingan statistik menunjukkan satu dari tujuh percobaan berakhir dengan kematian nyata, sehingga Pemerintah kini berada di bawah tekanan untuk memperbaiki layanan dukungan psikologis secara cepat.

Krisis ini memaksa militer meningkatkan layanan kesehatan mental bagi seluruh personel aktif. Banyak prajurit kembali dari peperangan menderita gangguan stres pascatrauma atau PTSD. Kondisi ini membuat mereka kesulitan beradaptasi kembali dengan kehidupan normal masyarakat. Tenaga profesional sangat di butuhkan untuk menangani gelombang trauma yang terus meningkat.

Baca Juga : Serangan Thailand di Angkor Wat Picu Amarah Kamboja

Kekurangan psikiater di lingkungan militer memperburuk situasi sulit yang sedang terjadi sekarang. Akibatnya banyak keluhan trauma prajurit cadangan maupun reguler yang tidak tertangani segera. Situasi ini menjadi tantangan besar bagi moral pasukan di tengah konflik berkelanjutan. Para komandan lapangan kini di minta lebih waspada memantau perubahan perilaku anak buah.

Investigasi terus dilakukan terhadap setiap kasus yang terjadi di pangkalan militer mereka. Harapannya deteksi dini bisa mencegah bertambahnya angka kematian akibat tekanan mental hebat. Upaya pencegahan menjadi prioritas utama guna menyelamatkan sisa personel yang masih bertugas. Semua pihak berharap ada solusi konkret untuk mengatasi krisis kemanusiaan di internal militer.