Megadewa88portal,Jakarta – Kasus penyakit ginjal kronis, atau yang berujung pada gagal ginjal, menunjukkan peningkatan yang mengkhawatirkan di Indonesia saat ini. Data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tahun 2018 mencatat sekitar 3,8% masyarakat Indonesia menderita penyakit ginjal kronis. Angka ini meningkat signifikan dari survei tahun 2013 yang hanya sebesar 2% populasi secara keseluruhan.

Peningkatan kasus ini bukan hanya terjadi pada lansia, melainkan juga mulai mengancam usia produktif dan muda. Gagal ginjal kini menjadi salah satu penyakit katastropik dengan biaya pengobatan yang sangat tinggi bagi BPJS Kesehatan. Masalah ini di picu oleh perubahan drastis dalam gaya hidup masyarakat perkotaan yang serba instan.

Penyakit ginjal kronis adalah kerusakan jaringan ginjal yang di picu oleh penyakit jangka panjang yang berkelanjutan. Jika tidak di tangani, kerusakan ini akan menyebabkan ginjal kehilangan kemampuannya menyaring limbah dari darah. Kondisi ini menuntut penderita menjalani cuci darah rutin atau transplantasi ginjal yang mahal.

Dua “Pembunuh Senyap” Utama dan Kebiasaan Buruk Pemicu Gagal Ginjal

Dua penyebab utama yang mendominasi kasus gagal ginjal kronis yang terjadi di Indonesia adalah Diabetes Melitus dan Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi). Kedua kondisi ini sering di sebut silent killer karena berkembang tanpa gejala apa apa yang sangat berarti di stadium awal. Gula darah tinggi dan tekanan darah tinggi secara terus-menerus merusak pembuluh darah kecil di ginjal.

Selain penyakit turunan, gaya hidup tidak sehat menjadi biang keladinya yang sangat berpengaruh. Kebiasaan seperti kurang minum air putih, sering mengonsumsi makanan olahan tinggi natrium dan fosfor, serta terlalu banyak gula sangat berkontribusi. Minuman manis kekinian juga meningkatkan risiko diabetes di usia muda yang merupakan penyebab utama gagal ginjal.

Baca Juga : Wamenkes: Negara Waspada, Ada Cesium-137 di Sepatu

Gaya hidup sedentari, merokok, dan konsumsi alkohol berlebihan juga melipatgandakan risiko kerusakan ginjal. Oleh karena itu, deteksi dini dan kontrol terhadap tekanan darah dan gula darah adalah kunci pencegahan yang efektif. Masyarakat di imbau untuk menjalankan pola hidup sehat dan rutin memeriksa kesehatan ginjal mereka.