Megadewa88portal,Jakarta – Insiden keracunan massal Makan Bergizi Gratis kembali terjadi di Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat. Pada Selasa, 23 September 2025, sebanyak 16 siswa dan satu guru SDN 12 Benua Kayong di laporkan mengalami keracunan setelah menyantap menu dari Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Gejala muncul sekitar satu jam setelah makan, seperti sakit perut, mual, dan muntah-muntah, yang membuat pihak sekolah langsung sigap menangani para korban.

Para korban awalnya mendapat perawatan di sekolah dan puskesmas setempat. Namun, karena kondisi beberapa siswa memburuk, mereka di rujuk ke RSUD dr. Agoesdjam Ketapang untuk perawatan lebih intensif. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ketapang, dr. Feria Kowira, menyebut seluruh korban telah menjalani observasi dan kondisinya kini mulai membaik. Meski begitu, kejadian ini menimbulkan keresahan di kalangan orang tua murid dan masyarakat sekitar.
Dugaan Penyebab dan Tindakan Pemerintah
Menurut Kepala Sekolah SDN 12 Benua Kayong, Dewi Hardina Febriani, makanan yang di sajikan berupa ikan filet, sayur oseng, tahu goreng, dan nasi putih. Beberapa siswa mengeluhkan bau tidak sedap pada ikan dan tekstur sayuran yang berlendir. Di duga inilah yang menjadi penyebab keracunan massal tersebut.
Menanggapi insiden ini, Kepala Regional Makan Bergizi Gratis Kalbar, Agus Kurniawi, menghentikan sementara operasional Dapur Mitra Mandiri 2, penyedia makanan yang bertanggung jawab. Kepala dapur, M. Prayoga, juga di nonaktifkan dari jabatannya. Langkah ini di ambil sebagai bagian dari evaluasi untuk memastikan kualitas dan keamanan makanan program MBG ke depannya.
Wakil Bupati Ketapang, Jamhuri Amir, menyatakan keprihatinannya dan menegaskan pemerintah daerah akan menanggung seluruh biaya perawatan korban. Ia menambahkan evaluasi menyeluruh akan di lakukan agar insiden serupa tidak terjadi lagi. Orang tua murid juga menuntut pengawasan yang lebih ketat terhadap dapur penyedia makanan.
Baca Juga : Hotman Paris Kecewa Bunga Deposito Turun, Purbaya Bilang Itu Bagian dari Strategi
Kejadian ini menjadi pengingat penting bagi pemerintah dan pihak terkait bahwa pengawasan kualitas makanan harus menjadi prioritas utama. Program MBG memang penting untuk mendukung gizi anak, namun keamanan makanan tidak boleh diabaikan. Dengan evaluasi menyeluruh, diharapkan anak-anak dan guru di Ketapang dapat tetap sehat dan aman saat menikmati makanan bergizi dari program ini.

 
 
									 
									 
									 
									 
									 
									 
Tinggalkan Balasan