Megadewa88 portal,Istilah medis Cystitis Bulan Madu atau yang populer dengan sebutan Honeymoon Cystitis kini menjadi topik hangat yang banyak dibicarakan, terutama setelah ramai diperbincangkan di platform media sosial TikTok. Fenomena ini, yang secara harfiah merujuk pada infeksi saluran kemih (ISK) yang sering dialami setelah periode aktivitas seksual yang intens, menarik perhatian publik karena dialami oleh banyak pasangan, terutama pasangan baru. Penting untuk memahami bahwa ini bukanlah kondisi romantis, melainkan sebuah isu kesehatan yang memerlukan perhatian dan penanganan medis yang tepat.

Definisi dan Mekanisme Terjadinya Honeymoon Cystitis

Secara klinis, Honeymoon Cystitis adalah bentuk umum dari Infeksi Saluran Kemih (ISK) yang menyerang kandung kemih (cystitis). Meskipun istilahnya merujuk pada bulan madu, kondisi ini dapat terjadi kapan saja setelah peningkatan frekuensi hubungan seksual. ISK ini disebabkan oleh bakteri, dan dalam sebagian besar kasus, bakteri pemicunya adalah Escherichia coli (E. coli), yang secara alami berada di usus besar.

Mekanisme terjadinya sangat sederhana namun efektif. Selama hubungan seksual, gerakan fisik dapat secara mekanis mendorong bakteri yang berada di sekitar area anus dan vagina untuk masuk ke dalam uretra (saluran kencing). Karena uretra wanita lebih pendek daripada pria, bakteri hanya perlu menempuh jarak yang singkat untuk mencapai kandung kemih, di mana mereka dapat berkembang biak dan menyebabkan infeksi.

Tiga Faktor Utama Penyebab Peningkatan Risiko

Meskipun aktivitas seksual adalah pemicu utama, ada beberapa faktor yang membuat beberapa individu, khususnya wanita, lebih rentan terhadap kondisi ini:

  1. Anatomi Tubuh Wanita: Seperti yang sudah disinggung, uretra wanita yang pendek (sekitar 3-4 cm) dan kedekatannya dengan anus serta vagina secara alami meningkatkan peluang migrasi bakteri. Frekuensi hubungan seksual yang tinggi selama ‘bulan madu’ memberikan lebih banyak kesempatan bagi bakteri untuk berpindah.
  2. Perubahan Keseimbangan pH dan Bakteri: Penggunaan beberapa jenis pelumas, kondom beraroma, atau cairan tubuh tertentu selama aktivitas seksual dapat mengubah keseimbangan pH alami di area genital. Perubahan ini dapat melemahkan pertahanan alami tubuh, membuat bakteri E. coli lebih mudah menempel dan tumbuh.
  3. Higiene Sebelum dan Sesudah Aktivitas: Kebiasaan higiene yang kurang tepat sebelum atau sesudah hubungan seksual juga memainkan peran besar. Kurangnya buang air kecil segera setelah berhubungan intim, misalnya, gagal membilas bakteri yang mungkin sudah masuk ke uretra, sehingga memberi waktu bagi bakteri untuk naik dan menetap di kandung kemih.

Gejala yang Harus Diwaspadai dan Pentingnya Diagnosis

Pengakuan di TikTok membawa kesadaran, namun diagnosis harus tetap dilakukan oleh profesional kesehatan. Gejala khas dari Honeymoon Cystitis meliputi: rasa sakit atau perih yang hebat saat buang air kecil (disuria), sering merasa ingin buang air kecil padahal kandung kemih kosong (urgensi), volume urine yang sedikit setiap kali buang air, serta nyeri atau rasa tertekan di bagian perut bawah. Dalam kasus yang lebih parah, urine bahkan bisa terlihat keruh atau mengandung darah.

Jika gejala-gejala ini muncul, penting untuk segera mencari bantuan medis. Dokter biasanya akan melakukan tes urine untuk mengkonfirmasi keberadaan bakteri dan meresepkan antibiotik yang sesuai. Penanganan yang cepat sangat diperlukan karena jika dibiarkan, infeksi dapat menyebar ke ginjal (pyelonephritis), sebuah kondisi yang jauh lebih serius dan memerlukan perawatan intensif.

Langkah-langkah Pencegahan yang Efektif

Kabar baiknya, Honeymoon Cystitis adalah kondisi yang sangat bisa dicegah dengan menerapkan beberapa langkah sederhana namun krusial, antara lain:

  • Pentingnya Buang Air Kecil Setelah Berhubungan: Ini adalah langkah pencegahan yang paling penting. Urin yang keluar membantu “membilas” dan mendorong keluar bakteri yang mungkin telah masuk ke uretra.
  • Hidrasi yang Cukup: Minum banyak air, baik sebelum maupun sesudah berhubungan seksual, akan meningkatkan produksi urin dan memastikan uretra tetap bersih.
  • Perhatikan Higiene: Bersihkan area genital, terutama bagian depan ke belakang, untuk menghindari perpindahan bakteri dari anus ke uretra. Hindari penggunaan sabun beraroma kuat yang dapat mengiritasi.
  • Gunakan Pakaian Dalam yang Tepat: Kenakan pakaian dalam berbahan katun yang longgar, terutama saat tidur, untuk menjaga area genital tetap kering dan mencegah pertumbuhan bakteri.

Baca Juga: Ancaman Serius: OCD Menyandera Produktivitas dan Mental Generasi Muda

Dengan kesadaran yang tinggi dan praktik pencegahan yang tepat, pasangan dapat menikmati aktivitas seksual yang sehat tanpa dihantui oleh ketidaknyamanan yang diakibatkan oleh Honeymoon Cystitis ini.