Megadewa88portal,Jakarta – Pidato Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Sidang Umum PBB pada 26 September 2025 menuai kontroversi besar. Netanyahu menegaskan komitmennya untuk “menyelesaikan pekerjaan” di Gaza dan menentang pengakuan negara Palestina oleh beberapa negara Barat. Ia menyebut langkah tersebut sebagai “gila” dan menganggapnya sebagai penghargaan terhadap terorisme. Pernyataan ini langsung memicu reaksi keras komunitas internasional.

Delegasi Walk Out Sebagai Bentuk Protes

Sejumlah delegasi dari lebih dari 50 negara memilih untuk walk out sebagai bentuk protes terhadap pidato Netanyahu. Delegasi dari negara-negara anggota Liga Arab, beberapa negara Afrika, dan Eropa meninggalkan ruang sidang saat Netanyahu mulai berbicara. Sementara itu, delegasi AS tetap berada di tempat meskipun tidak di wakili pejabat senior. Aksi ini menunjukkan ketidaksetujuan global terhadap kebijakan Israel terkait konflik Gaza.

Hamas menyambut aksi walk out tersebut dengan menyebut Israel semakin terisolasi di kancah internasional. Organisasi itu menilai langkah diplomatik ini menjadi bukti bahwa banyak negara menolak kebijakan agresif Israel. Di sisi lain, Netanyahu tetap bersikukuh bahwa operasi militer Israel bertujuan membela diri dan menghancurkan Hamas, meski kritik internasional terus mengalir.

Situasi di Gaza juga semakin memburuk. Lebih dari 65.000 orang dilaporkan tewas, dan sekitar 90% populasi mengungsi akibat serangan militer Israel. Kondisi kemanusiaan yang memburuk menambah tekanan global kepada Israel. Meski demikian, Netanyahu menegaskan bahwa negaranya akan terus berjuang melawan Hamas dan menolak tekanan internasional untuk menghentikan operasi militer.

Baca Juga : Israel gempur Houthi Yaman, puluhan korban berjatuhan

Dengan meningkatnya isolasi internasional dan tekanan domestik, masa depan kebijakan luar negeri Israel semakin dipertanyakan. Apakah Israel akan membuka ruang dialog atau tetap pada jalur konfrontasi? Aksi walk out delegasi PBB menjadi sinyal kuat bahwa dunia internasional menuntut perubahan sikap.