Megadewa88portal,Jakarta – Kemitraan antara ASEAN dan China telah memasuki babak baru yang lebih mesra dan strategis. Hal ini dikukuhkan melalui penandatanganan peningkatan Perjanjian Perdagangan Bebas ASEAN-China (ACFTA) 3.0 Upgrade. Langkah ini menandai komitmen serius untuk mendalami integrasi ekonomi regional. Data terbaru menunjukkan peningkatan total perdagangan bilateral yang mencapai US$785 miliar hingga September 2025.

Bagi Indonesia, momentum ini merupakan peluang emas untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi. Indonesia harus proaktif memanfaatkan posisinya sebagai negara kunci di ASEAN. Pemerintah Indonesia telah menyambut dan meratifikasi peningkatan ACFTA 3.0 ini. Perjanjian baru ini berfokus pada area ekonomi digital, perdagangan ramah lingkungan, dan konektivitas.

Penguatan kemitraan strategis ini menjadi perisai di tengah ketidakpastian ekonomi global. Indonesia dapat menarik lebih banyak investasi China, terutama di sektor manufaktur dan energi terbarukan. Investasi ini sangat penting untuk meningkatkan daya saing industri nasional. Akses ekspor produk-produk unggulan Indonesia ke pasar China yang besar pun menjadi semakin terbuka.

Mendongkrak Daya Saing Melalui Kerja Sama Ekonomi Terbaru

Peningkatan ACFTA 3.0 memberikan Indonesia kesempatan untuk memajukan ekspor produk bernilai tambah tinggi. Fokus pada sektor digital dan hijau membuka peluang pasar yang belum terjamah. Selain itu, Pakta Penyelesaian Mata Uang Lokal (LCS) antara Bank Indonesia dan bank sentral China juga diperkuat. Inisiatif ini bertujuan mengurangi ketergantungan pada Dolar AS dalam transaksi perdagangan dan investasi.

China tidak hanya berperan sebagai mitra dagang, tetapi juga investor penting dalam pembangunan infrastruktur. Berbagai Nota Kesepahaman (MoU) di sektor ekonomi digital terus diperkuat. Bukti nyatanya adalah Forum Bisnis Indonesia-China 2025 yang berhasil membukukan transaksi hingga Rp366 miliar (Data Oktober 2025). Kerjasama tersebut mencakup investasi dan komitmen ekspor produk berbasis lingkungan.

Baca Juga : Sekda Jadi Penentu Program Daerah, Kata Mendagri

Indonesia perlu bergerak cepat untuk menyelaraskan kebijakan domestik agar ACFTA 3.0 memberikan manfaat maksimal. Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) agar berorientasi ekspor harus menjadi prioritas. Menjaga kestabilan politik juga sangat krusial untuk menjamin iklim investasi yang kondusif. Indonesia siap menjadi kekuatan utama dalam kemitraan strategis ASEAN-China ini.

Dengan strategi yang terarah, Indonesia dapat memaksimalkan keuntungan ekonomi dan memperkuat posisi regionalnya, oleh karena itu Inovasi dan implementasi kebijakan yang efektif adalah kunci untuk meraih untung besar ini.