Megadewa88portal,Jakarta – Ketegangan antara China vs AS tak hanya terjadi di bidang perdagangan dan teknologi, tapi juga pada level utang nasional yang terus membengkak. Kini, mereka terlibat dalam perang utang besar-besaran yang punya dampak serius bagi ekonomi global.

China adalah salah satu pemegang terbesar surat utang pemerintah AS, dengan nilai mencapai ratusan miliar dolar. Sementara itu, AS memiliki utang publik terbesar di dunia, melebihi $30 triliun, dan terus bertambah setiap tahun.

China vs AS: Saling Menjadi Kreditor dan Debitur

Perang utang ini bukan hanya soal angka, tapi juga soal kekuatan dan pengaruh politik. China menggunakan posisi sebagai kreditor utama untuk menekan AS dalam negosiasi dagang dan geopolitik. Misalnya, dengan ancaman melepas surat utang AS dalam jumlah besar, yang bisa mengguncang pasar keuangan global.

Di sisi lain, AS berupaya mengurangi ketergantungannya pada utang China dengan mencari sumber pembiayaan lain dan memperketat kebijakan fiskal. Namun, pengelolaan utang yang besar ini tetap jadi tantangan besar bagi pemerintah AS.

Persaingan ini berdampak pada fluktuasi nilai tukar, suku bunga, dan stabilitas pasar global. Jika konflik utang semakin memanas, risiko resesi dan krisis finansial bisa meningkat, terutama bagi negara-negara yang sangat bergantung pada pasar AS dan China.

Baca juga : Sultan Ibrahim Temui Presiden Putin di Rusia

Keduanya juga memakai strategi lain, seperti investasi luar negeri dan penguatan cadangan devisa, untuk memperkuat posisi ekonomi mereka. Perang utang ini jadi bagian dari rivalitas lebih luas yang mencakup teknologi, militer, dan pengaruh diplomatik.

Bagaimana perang utang besar-besaran ini akan berakhir? Apakah ada jalan damai atau justru eskalasi yang lebih serius? Ini jadi cerita yang wajib kita pantau bersama.