Megadewa88portal,Jakarta – Presiden AS, Donald Trump, mengejutkan dunia farmasi dengan mengumumkan tarif 100% untuk impor obat-obatan bermerek mulai 1 Oktober 2025. Kebijakan ini bertujuan mendorong perusahaan farmasi asing membangun fasilitas produksi di Amerika Serikat. Meski niatnya meningkatkan produksi domestik, keputusan ini menimbulkan gelombang kekhawatiran di pasar global.
Dampak dan Respons Industri Farmasi Global
Langkah Trump berpotensi mengguncang industri farmasi internasional. Singapura, misalnya, yang mengekspor obat senilai sekitar $3,1 miliar ke AS, menghadapi risiko besar dari kebijakan tarif ini. Deputi Perdana Menteri Singapura, Gan Kim Yong, menekankan bahwa ekspor farmasi menyumbang sekitar 13% dari total ekspor negara tersebut ke AS. Banyak perusahaan farmasi Singapura kini menunggu kejelasan mengenai pengecualian jika mereka membangun fasilitas produksi di AS.
Di sisi lain, Australia, yang mengekspor obat senilai $2,2 miliar ke AS, mungkin lebih aman karena perusahaan seperti CSL telah memiliki fasilitas produksi di Amerika. Meski demikian, ketidakpastian tetap ada dan analis memperingatkan kemungkinan kenaikan harga obat di AS. Lonjakan saham perusahaan farmasi AS setelah pengumuman ini mencerminkan ekspektasi keuntungan lebih tinggi akibat berkurangnya persaingan dari produsen asing.
Kebijakan ini juga memicu ketegangan perdagangan internasional. Beberapa negara seperti Kanada dan Meksiko merespons dengan tarif balasan terhadap produk AS, yang berpotensi memicu perang dagang lebih luas. Di sisi konsumen, tarif tinggi bisa meningkatkan harga obat-obatan, menambah beban pada sistem kesehatan dan masyarakat.
Meski Trump menawarkan pengecualian bagi perusahaan yang membangun fasilitas produksi di AS, mekanismenya masih menimbulkan pertanyaan besar. Perusahaan asing harus menimbang apakah akan investasi langsung di AS atau menghadapi tarif tinggi yang mempengaruhi daya saing mereka.
Baca Juga : Malaysia Disanksi FIFA, Indonesia Ikut Terseret dalam Kontroversi
Secara keseluruhan, kebijakan ini menunjukkan perubahan strategi perdagangan AS yang signifikan. Meski bertujuan meningkatkan produksi domestik, dampak global dan risiko kenaikan harga obat menimbulkan kontroversi luas. Dunia farmasi kini harus menyesuaikan strategi untuk menghadapi tantangan baru dari kebijakan tarif ini.
Tinggalkan Balasan