Megadewa88portal,Jakarta – Dunia kesehatan global kembali di hebohkan dengan penemuan varian baru virus Mpox di Inggris. Otoritas kesehatan Inggris (UKHSA) baru-baru ini mengidentifikasi adanya strain virus rekombinan. Virus ini mengandung materi genetik dari dua subtipe Mpox yang berbeda. Penemuan ini memicu kekhawatiran serius di kalangan ahli virologi global.
Strain baru ini terdeteksi pada seorang individu di Inggris. Pasien tersebut baru saja kembali dari perjalanan di Asia. Analisis pengurutan genom menunjukkan adanya unsur-unsur dari Klade Ib dan Klade IIb Mpox. Klade I di kenal cenderung menyebabkan penyakit yang lebih parah dan mematikan. Sementara Klade II adalah varian yang menyebabkan wabah global pada tahun 2022.

Para ahli di bidang virologi telah lama mengkhawatirkan peristiwa mutasi gabungan ini. Identifikasi strain rekombinan menunjukkan bahwa virus Mpox terus berevolusi secara cepat. UKHSA kini sedang menilai signifikansi dari strain baru ini. Mereka ingin mengetahui apakah ia memiliki tingkat penularan atau virulensi yang berbeda dari sebelumnya.
Klade Ib dan IIb Bersatu: Implikasi Kesehatan Global dan Vaksinasi
Penggabungan genetik (rekombinasi) antara Klade I dan Klade II Mpox adalah temuan penting. Klade Ib Mpox sendiri adalah varian yang baru di identifikasi di Republik Demokratik Kongo (DRC). Varian ini di ketahui telah menyebabkan peningkatan kasus dan kematian signifikan di Afrika. Klade IIb adalah strain yang dominan dalam wabah global terakhir yang terjadi di luar Afrika.
Meskipun infeksi Mpox umumnya ringan bagi banyak orang, penyakit ini berpotensi menjadi parah. Oleh karena itu, UKHSA menekankan pentingnya bagi kelompok yang rentan. Kelompok ini sangat di sarankan untuk segera mendapatkan vaksinasi Mpox. Vaksinasi terbukti efektif melindungi dari penyakit Mpox yang parah. Upaya pelacakan kontak sedang dilakukan secara intensif untuk mencegah penyebaran.
Baca Juga : Remaja Dilarang Akses Medsos di Australia, Ahli Waswas
Para ilmuwan menegaskan bahwa evolusi pada virus adalah hal yang normal terjadi. Namun, kemunculan strain rekombinan ini menggarisbawahi potensi bahaya baru. Hal ini menyoroti pentingnya surveilans genomik yang berkelanjutan di seluruh dunia. Pengujian genomik yang cermat memungkinkan deteksi dini strain baru ini. Temuan ini telah di bagikan kepada WHO. Tujuannya adalah mendukung upaya pemantauan dan respons global.

Tinggalkan Balasan