Megadewa88 portal,Bawang putih (Allium sativum) bukan sekadar bumbu dapur biasa, melainkan sebuah komoditas agrikultur dengan sejarah yang panjang dan peran sentral yang tak tergantikan dalam hampir setiap tradisi kuliner di dunia. Perjalanan rempah yang tajam ini, dari digunakan sebagai obat di peradaban kuno hingga menjadi elemen esensial dalam kuliner modern, mencerminkan evolusi selera dan teknik memasak umat manusia.

Secara historis, bawang putih telah digunakan sejak ribuan tahun lalu oleh bangsa Mesir Kuno, Yunani, dan Romawi, tidak hanya sebagai penyedap makanan, tetapi juga diyakini memiliki khasiat obat, khususnya sebagai agen anti-mikroba. Nilai historisnya yang mendalam menempatkannya sebagai salah satu komoditas rempah tertua yang dibudidayakan.

Dalam perkembangannya, popularitas bawang putih menyebar melalui jalur perdagangan dan penaklukan. Di Asia, ia menjadi fondasi cita rasa dalam masakan Tiongkok, India, dan Asia Tenggara. Sementara di Eropa, bawang putih menjadi pilar penting dalam masakan Mediterania—khususnya Italia dan Spanyol—serta masakan Prancis, yang dikenal berani dalam penggunaan aromatik.

Baca Juga: Nasi Kari Akiat: Legenda Kuliner Pontianak, Kelezatan Kuah Kari Rempah Kuat

Memasuki era kuliner modern, peran bawang putih semakin dinamis. Para koki kontemporer tidak hanya menggunakannya sebagai penambah aroma dasar, tetapi juga mengeksplorasi bentuk-bentuk olahan baru, seperti garlic oil yang terinfusi, bawang putih hitam (black garlic) hasil fermentasi yang kaya rasa umami, hingga menjadi komponen utama dalam saus dan puree untuk menciptakan kedalaman rasa yang kompleks dalam hidangan fine dining. Evolusi ini menegaskan statusnya sebagai bahan pangan yang abadi dan serbaguna.