Megadewa88portal,Jakarta – Para penyintas atau “alumni” COVID-19 kini dihadapkan pada ancaman kesehatan serius jangka panjang. Banyak studi ilmiah terbaru menunjukkan adanya peningkatan risiko penyakit kardiovaskular pasca-infeksi SARS-CoV-2. Risiko mengalami serangan jantung, stroke, dan penyakit jantung lainnya melonjak signifikan setelah seseorang pulih dari COVID-19. Fenomena ini telah menjadi perhatian global dalam penanganan kesehatan masyarakat.
Penelitian secara konsisten mengungkapkan bahwa risiko serangan jantung dan stroke dapat meningkat hingga tiga kali lipat. Peningkatan ini terjadi dalam 14 minggu pertama setelah seseorang terinfeksi virus COVID-19. Yang mengkhawatirkan, risiko ini dapat bertahan tinggi hingga satu tahun penuh setelah infeksi awal. Ancaman ini bahkan berlaku pada individu yang sebelumnya tidak memiliki riwayat penyakit jantung sama sekali.

Penyebab utama lonjakan risiko ini adalah respons tubuh terhadap invasi virus. Saat sistem imun bekerja, tubuh memicu peradangan (inflamasi) yang meluas dan meningkatkan pembekuan darah (thromboembolism). Proses patologis ini sering kali menetap di tubuh, bahkan ketika pasien telah sembuh dari infeksi aktif. Peradangan kronis ini merusak pembuluh darah dan mengganggu fungsi jantung yang optimal.
Long COVID dan Kebutuhan Mendesak untuk Deteksi Dini Jantung
Peningkatan gejala jantung ini menjadi bagian penting dari sindrom Long COVID yang dialami banyak penyintas. Selain serangan jantung dan stroke, pasien pasca-COVID sering mengeluhkan gejala kardiovaskular lainnya. Beberapa gejala umum termasuk nyeri dada, aritmia, dan jantung berdebar kencang (palpitasi) yang terus berulang. Hal ini memperkuat pandangan bahwa COVID-19 adalah penyakit yang memengaruhi sistem pembuluh darah dan jantung.
Beberapa studi juga menunjukkan bahwa infeksi COVID-19 dapat memicu penuaan dini pada pembuluh darah pada beberapa pasien, terutama wanita. Kondisi vascular aging ini membuat dinding arteri menjadi lebih kaku dan rentan terhadap komplikasi. Oleh karena itu, bagi semua alumni COVID-19, langkah pencegahan dan pemeliharaan kesehatan jantung sangatlah krusial.
Baca Juga : Dirut BPJS pastikan tak ada plafon biaya DBD
Pengendalian peradangan menjadi kunci utama dalam strategi pencegahan komplikasi pasca-COVID-19. Para penyintas sangat dianjurkan untuk rutin menjalani pemeriksaan kesehatan kardiovaskular secara berkala. Segera berkonsultasi dengan dokter jika mengalami gejala jantung yang tidak normal atau menetap. Vaksinasi COVID-19 dan influenza juga terbukti membantu mengurangi risiko infeksi dan melindungi sistem jantung.

									
									
									
									
									
									
Tinggalkan Balasan