Megadewa88portal,Jakarta – Presiden Prabowo Subianto akhirnya membeberkan secara rinci Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) Tahun 2026. Dalam pidato kenegaraan yang disampaikan di hadapan Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR-DPD RI, Prabowo memaparkan arsitektur anggaran yang dirancang sebagai instrumen strategis untuk mewujudkan visi “Indonesia Maju”. Postur RAPBN 2026 ini menunjukkan komitmen kuat pemerintah untuk memperkuat fondasi ekonomi, sosial, dan keamanan nasional di tengah gejolak global yang terus berubah.

Indonesian president unveils measures to support economy - VnExpress International

Secara garis besar, RAPBN 2026 yang diajukan oleh pemerintah memiliki alokasi belanja negara sebesar Rp3.786,5 triliun dan target pendapatan negara sebesar Rp3.147,7 triliun. Dengan demikian, defisit anggaran diperkirakan mencapai 2,48% dari Produk Domestik Bruto (PDB) atau sekitar Rp638,8 triliun. Angka ini menunjukkan pendekatan yang terukur dalam menjaga kesehatan fiskal, namun tetap fleksibel untuk membiayai program-program prioritas.

Prabowo menyoroti delapan agenda utama yang akan menjadi fokus belanja negara. Prioritas utama diarahkan pada sektor kedaulatan pangan dan kedaulatan energi. Anggaran sebesar Rp164,4 triliun akan dikucurkan untuk penguatan ketahanan pangan, termasuk swasembada beras dan jagung. Sementara itu, sektor energi mendapatkan alokasi Rp402,4 triliun untuk meningkatkan produksi migas, menjaga stabilitas harga, dan mempercepat transisi energi bersih.

Baca Juga: Jawa Barat Jadi Primadona Investasi, Realisasi Capai Rp 72,5 Triliun per Juli 2025

Selain itu, program-program strategis lain yang menjadi ciri khas pemerintahan Prabowo juga mendapatkan porsi signifikan. Anggaran pendidikan, misalnya, dialokasikan sebesar Rp757,8 triliun, menjadikannya yang terbesar sepanjang sejarah, untuk mendukung program makan bergizi gratis, pembangunan sekolah unggul, dan peningkatan kualitas guru. Sektor pertahanan pun tak luput dari perhatian, dengan alokasi yang diperkuat untuk menjaga kedaulatan dan keamanan nasional. Prabowo menekankan, “Kita ingin damai, tetapi kita lebih mencintai kemerdekaan.”

Dalam mengelola anggaran, Prabowo juga menekankan pentingnya efisiensi dan transparansi. Ia menegaskan akan memangkas belanja yang tidak produktif, termasuk menghapus tantiem bagi direksi dan komisaris BUMN yang merugi, sebuah langkah yang dinilai berani dan revolusioner. Tujuannya adalah untuk memastikan setiap rupiah uang rakyat digunakan secara optimal dan memberikan manfaat nyata bagi kesejahteraan masyarakat. Dengan pendekatan ini, Prabowo menargetkan untuk suatu saat mencapai APBN nol defisit di tahun-tahun mendatang, sebagai bukti nyata pengelolaan keuangan negara yang sehat dan bertanggung jawab.