Megadewa88portal,Jakarta – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) berhasil mencatat laba bersih konsolidasi sebesar Rp15,12 triliun hingga akhir kuartal III 2025. Meski mengalami penurunan 7,3% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pencapaian ini tetap menunjukkan kinerja yang solid di tengah tantangan ekonomi global. Penurunan laba bersih ini sejalan dengan menurunnya pendapatan sebesar 0,6% year-on-year (YoY), namun bank tetap menjaga profitabilitas dan efisiensi operasional.

Kinerja Kredit dan Dana Pihak Ketiga Tumbuh Positif

Salah satu faktor kunci keberhasilan BNI adalah pertumbuhan penyaluran kredit yang mencapai Rp812,2 triliun, tumbuh 10,5% YoY. Pertumbuhan ini tersebar merata di seluruh segmen bisnis, mencerminkan portofolio kredit yang sehat dan berimbang. Produk kredit konsumsi, kredit korporasi, dan kredit UMKM memberikan kontribusi signifikan terhadap pendapatan bunga, sehingga fundamental bank tetap kuat meski kondisi ekonomi bergejolak.

Selain itu, BNI berhasil meningkatkan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 21,4% YoY menjadi Rp934,3 triliun. Peningkatan ini disertai kenaikan rasio Current Account Savings Account (CASA) hingga 13,3%, menunjukkan efisiensi pendanaan yang baik. Strategi digitalisasi yang di terapkan BNI juga berperan penting dalam meningkatkan pengumpulan dana dan memperkuat loyalitas nasabah. Termasuk melalui layanan mobile banking dan digital onboarding yang makin populer di kalangan milenial.

Baca Juga : Uang yang Beredar di Indonesia Tembus Rp9.771 T

Direktur Utama BNI, Putrama Wahju Setyawan, menegaskan bahwa pencapaian ini mencerminkan kemampuan bank dalam menjaga profitabilitas jangka panjang melalui tata kelola yang prudent dan transformasi digital yang efektif. BNI terus berupaya memperkuat fundamental bisnis serta memperluas ekosistem digital untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia yang inklusif dan berkelanjutan.

Kinerja solid di kuartal III 2025 juga menegaskan posisi BNI sebagai salah satu motor penggerak sektor perbankan nasional. Dengan fokus pada kredit produktif, efisiensi pendanaan, dan inovasi digital, bank ini optimis menghadapi sisa tahun 2025 dan tetap menjadi pilihan utama nasabah di Indonesia.