Megadewa88portal,Jakarta – Indonesia memiliki cadangan gas alam yang cukup besar untuk kebutuhan dalam negeri. Sayangnya, pemanfaatan gas belum optimal karena minimnya infrastruktur pendukung. Distribusi gas jadi terkendala karena pipa transmisi dan fasilitas regasifikasi belum merata.

Beberapa wilayah kaya gas seperti Papua dan Kalimantan masih kesulitan menyalurkan pasokan ke pusat industri. Di sisi lain, permintaan gas di Jawa dan Sumatera terus meningkat. Tanpa dukungan infrastruktur, potensi ini akan terus terhambat.

Perlu Akselerasi Pembangunan Pipa dan Terminal LNG

Sektor industri, pembangkit listrik, dan rumah tangga sebenarnya siap menyerap gas dalam jumlah besar. Namun, akses ke pasokan gas sering terhambat karena jaringan belum terintegrasi dengan baik. Pemerintah telah menargetkan pembangunan pipa dan terminal LNG kecil sebagai solusi.

Investasi besar di butuhkan untuk membangun jaringan pipa dari lapangan gas ke pusat konsumsi. Selain itu, pembangunan terminal LNG terapung (FSRU) dan fasilitas regasifikasi mini juga penting. Proyek ini bisa menjangkau wilayah terpencil dan mempercepat distribusi energi bersih.

Kebutuhan gas nasional di prediksi terus naik, terutama untuk menggantikan bahan bakar minyak. Jika infrastruktur tidak di percepat, Indonesia bisa menghadapi krisis energi bersih di masa depan. Gas Alam seharusnya bisa menjadi jembatan menuju transisi energi yang lebih ramah lingkungan.

Baca juga : Pemutihan Pajak Kendaraan Banten Diperpanjang hingga 31 Oktober 2025

Pemerintah, BUMN, dan swasta perlu bersinergi mempercepat proyek infrastruktur gas. Selain mendukung pertumbuhan ekonomi, hal ini juga akan mengurangi ketergantungan pada impor energi. Momen ini harus dimanfaatkan untuk menggenjot pembangunan sebelum peluang lewat.

Dengan potensi besar yang dimiliki, sudah saatnya Indonesia serius mengembangkan jaringan gas nasional. Jika tidak sekarang, kapan lagi?