Megadewa88 portal,Jakarta – Dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda, tokoh nasional Prabowo Subianto menyampaikan pidato yang menyoroti berbagai kesulitan dan tantangan ekonomi yang saat ini dihadapi oleh mayoritas rakyat Indonesia. Peringatan bersejarah ini, menurutnya, harus dijadikan momentum untuk merefleksikan kembali semangat persatuan dalam menghadapi masalah-masalah fundamental yang menghambat kemajuan bangsa, terutama dalam aspek kesejahteraan sosial.

Makna Sumpah Pemuda dalam Konteks Ekonomi Kontemporer

Prabowo Subianto menekankan bahwa semangat yang terkandung dalam Sumpah Pemuda—yaitu satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasa—harus diinterpretasikan ulang dalam konteks perjuangan ekonomi masa kini. Menurutnya, persatuan tidak hanya diukur dari aspek teritorial dan bahasa, tetapi juga dari kesamaan nasib dan keadilan ekonomi yang dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat. Ia berpendapat bahwa selama masih ada kesenjangan yang lebar dan kesulitan hidup yang membelit rakyat kecil, semangat persatuan bangsa belum sepenuhnya tercapai.

Dalam pidatonya, Prabowo secara tegas menyebutkan bahwa kesulitan rakyat hari ini meliputi berbagai hal, mulai dari sulitnya mendapatkan lapangan pekerjaan yang layak, fluktuasi harga kebutuhan pokok yang memberatkan, hingga akses terhadap layanan kesehatan dan pendidikan yang belum merata. Ia menggarisbawahi pentingnya pemimpin negara untuk selalu peka terhadap jeritan hati rakyat dan menjadikan upaya peningkatan kesejahteraan sebagai prioritas utama dan tak terpisahkan dari agenda pembangunan nasional.

Menyoroti Tantangan Kesenjangan Sosial dan Ekonomi

Salah satu fokus utama sorotan Prabowo adalah isu kesenjangan sosial dan ekonomi yang dinilai masih menjadi pekerjaan rumah terbesar bagi bangsa. Ia menyampaikan kekhawatirannya terhadap semakin lebarnya jurang pemisah antara kelompok yang sangat kaya dengan kelompok masyarakat berpenghasilan rendah. Kesenjangan ini, menurutnya, berpotensi menggerus pondasi persatuan dan menciptakan ketidakstabilan sosial.

Prabowo mengusulkan perlunya kebijakan ekonomi yang lebih berpihak pada kepentingan rakyat kecil, termasuk penguatan sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Selain itu, ia menekankan pentingnya reformasi birokrasi yang mampu menciptakan iklim investasi yang sehat, namun pada saat yang sama melindungi sumber daya alam nasional dan memastikan bahwa hasil pembangunan dapat dinikmati secara adil oleh seluruh rakyat, bukan hanya segelintir elite.

Peran Pemuda Sebagai Agen Perubahan

Mengambil semangat Hari Sumpah Pemuda, Prabowo juga menyoroti peran strategis generasi muda. Ia mengajak para pemuda untuk tidak hanya berpuas diri sebagai penonton, melainkan harus tampil sebagai agen perubahan dan motor penggerak pembangunan. Dalam pandangannya, pemuda memiliki energi, kreativitas, dan idealisme yang dibutuhkan untuk mengatasi berbagai kesulitan yang dihadapi bangsa.

Prabowo mendorong pemuda untuk fokus pada penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta pengembangan jiwa kewirausahaan. Dengan bekal keahlian dan semangat pantang menyerah, pemuda diharapkan mampu menciptakan lapangan kerja, bukan sekadar mencari pekerjaan. Pesan ini ditujukan untuk membangkitkan optimisme bahwa masa depan bangsa terletak di tangan generasi muda yang berani mengambil risiko dan bertanggung jawab.

Baca Juga:Prabowo Dukung Timor Leste Gabung ASEAN

Komitmen untuk Solusi Nyata

Di akhir pidatonya, Prabowo menegaskan bahwa sorotan terhadap kesulitan rakyat ini harus ditindaklanjuti dengan solusi yang konkret dan terukur. Ia mengajak semua pihak, mulai dari pemerintah, parlemen, sektor swasta, hingga masyarakat sipil, untuk bersatu padu dan bekerja sama dalam mewujudkan cita-cita kemerdekaan, yaitu masyarakat yang adil, makmur, dan sejahtera. Menurutnya, hanya dengan semangat kebersamaan dan kerja keras, kesulitan-kesulitan yang ada dapat diatasi, dan janji kemerdekaan yang sesungguhnya dapat dirasakan oleh seluruh rakyat Indonesia. Peringatan Sumpah Pemuda harus menjadi momentum untuk mengikat janji bersama demi masa depan yang lebih cerah.