Megadewa88 portal,Jakarta – Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Mayjen TNI Teguh Muji Raharjo, baru-baru ini mengambil langkah proaktif dengan menghubungi langsung Ferry Irwandi, seorang influencer yang belakangan ini kerap mengkritik kinerja dan isu-isu yang melibatkan Tentara Nasional Indonesia (TNI). Komunikasi ini dilakukan setelah konten-konten Ferry Irwandi, yang dianggap kritis, viral di media sosial. Dalam percakapan tersebut, Ferry Irwandi menyatakan bahwa ia menganggap semua permasalahan dan miskomunikasi dengan TNI telah tuntas.

Langkah Damai Juru Bicara TNI
Keputusan Kapuspen untuk menghubungi Ferry Irwandi secara pribadi menunjukkan pendekatan baru TNI dalam menghadapi kritik dari masyarakat. Alih-alih merespons secara formal melalui rilis pers, Mayjen Teguh memilih untuk menjalin komunikasi langsung. Menurut Kapuspen, inisiatif ini diambil untuk menjernihkan kesalahpahaman yang mungkin timbul dan menunjukkan keterbukaan TNI terhadap masukan dari publik. “Kami merasa perlu untuk berbicara langsung, agar tidak ada lagi informasi yang salah atau prasangka,” ungkap Mayjen Teguh.
Percakapan yang berlangsung secara kekeluargaan itu membahas beberapa poin yang menjadi sorotan Ferry Irwandi dalam konten-kontennya. Ferry, yang dikenal dengan gaya penyampaiannya yang lugas, sebelumnya sering mengkritik beberapa kebijakan dan insiden yang melibatkan oknum TNI, yang kemudian menjadi perdebatan hangat di media sosial.
Ferry Irwandi: Isu Telah Tuntas
Menanggapi percakapan tersebut, Ferry Irwandi melalui akun media sosialnya membenarkan adanya komunikasi dengan Kapuspen TNI. Dalam sebuah unggahan, ia menyatakan rasa terima kasihnya atas inisiatif dan keterbukaan pihak TNI. Ferry juga mengonfirmasi bahwa ia menganggap isu-isu yang diperdebatkan telah selesai. “Kapuspen sudah menghubungi saya dan menjelaskan banyak hal. Kami sudah saling memahami. Saya anggap masalahnya sudah tuntas,” tulis Ferry.
Pernyataan Ferry ini direspons positif oleh warganet. Banyak yang memuji sikap dewasa kedua belah pihak dalam menyelesaikan masalah, yang dianggap sebagai contoh baik dalam komunikasi publik di era digital. Kejadian ini membuktikan bahwa kritik konstruktif dapat menjadi jembatan dialog, bukan sebaliknya, dan bahwa institusi negara bisa lebih terbuka dalam menerima masukan dari masyarakat

1 Komentar