Megadewa88portal,Jakarta – Perumda Pasar Jaya kini tengah serius mendorong transformasi pasar tradisional menuju era digital. Tahun 2025, Pasar Jaya menargetkan 30 pasar tradisional di Jakarta akan masuk dalam sistem digitalisasi. Langkah ini menjadi bagian dari strategi untuk menghadirkan pasar rakyat yang lebih modern, transparan, dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat di era digital.

Direktur Utama Pasar Jaya, Agus Himawan, menjelaskan bahwa 57 pasar sudah menerapkan transaksi non-tunai dengan QRIS. Sementara itu, sekitar 30 pasar lain masih dalam tahap penerapan sistem digital untuk pengelolaan. Digitalisasi ini tidak hanya fokus pada pembayaran, tetapi juga mencakup layanan aplikasi pasar, sistem informasi pedagang, hingga integrasi pengelolaan keuangan.
Manfaat Digitalisasi dan Revitalisasi Pasar
Digitalisasi pasar di harapkan memberikan banyak manfaat nyata. Pertama, transaksi non-tunai mempercepat proses jual beli sekaligus mengurangi risiko kebocoran atau pungutan liar. Kedua, sistem digital akan membantu pedagang beradaptasi dengan pola belanja generasi muda yang lebih terbiasa dengan aplikasi dan pembayaran cashless. Dengan begitu, pasar tradisional tetap bisa bersaing di tengah pesatnya perkembangan ritel modern.
Meski begitu, tantangannya tidak bisa di anggap sepele. Pedagang perlu di berikan pelatihan agar terbiasa menggunakan perangkat digital. Infrastruktur penunjang seperti jaringan internet, mesin EDC, hingga sistem aplikasi juga harus tersedia merata di seluruh pasar. Sebagian pedagang pun masih lebih nyaman dengan uang tunai sehingga proses adaptasi memerlukan waktu.
Selain digitalisasi, Pasar Jaya juga gencar melakukan revitalisasi fisik pasar. Sejak 2023, lebih dari 150 pasar di Jakarta sudah diperbaiki dengan penataan ulang, perbaikan fasilitas umum, dan penyediaan ruang dagang yang lebih layak. Hal ini menunjukkan komitmen ganda: menjaga nuansa pasar tradisional sekaligus memberikan pengalaman berbelanja yang modern dan nyaman.
Baca Juga : Asuransi rugi Rp19,34 T, libatkan 7 perusahaan
Dengan target 30 pasar terdigitalisasi tahun ini, diharapkan masyarakat Jakarta dapat merasakan manfaat nyata dari transformasi ini. Pasar tradisional tidak hanya sekadar tempat transaksi, tetapi juga ruang sosial yang semakin relevan dengan perkembangan zaman.

Tinggalkan Balasan