Megadewa88portal,JAKARTA – Ibadah umrah selalu menjadi impian bagi jutaan umat Muslim di seluruh dunia. Namun, bagi seorang figur publik seperti Ruben Onsu, perjalanan ini memiliki makna yang jauh lebih dalam. Bukan sekadar menunaikan rukun Islam, umrah perdana Ruben Onsu setelah menjadi mualaf menjadi sebuah babak baru dalam hidupnya. Perjalanan spiritual ini dilalui dengan penuh haru, keberkahan, dan serangkaian pengalaman tak terduga yang meninggalkan kesan mendalam di hatinya.

Ruben Onsu, yang dikenal publik sebagai sosok pekerja keras dan penuh tanggung jawab, memutuskan untuk mengambil waktu sejenak dari kesibukan dunia hiburan untuk fokus pada perjalanan rohaninya. Umrah perdananya ini menjadi puncak dari pencarian spiritual yang telah ia jalani selama beberapa waktu terakhir. Didampingi oleh rombongan yang solid, Ruben memulai perjalanannya dari Madinah, kota suci yang menenangkan, sebelum akhirnya menuju Mekkah untuk menuntaskan seluruh rangkaian ibadah.
Momen Tak Terlupakan di Tanah Suci
Ruben Onsu berbagi banyak cerita tentang momen-momen yang ia alami selama berada di Tanah Suci. Salah satu yang paling membekas adalah saat ia menginjakkan kaki di Masjid Nabawi untuk pertama kalinya. Suasana yang khusyuk dan penuh kedamaian langsung menyambutnya. Ia merasa seolah semua rasa sepi dan penat yang selama ini ia rasakan di Jakarta lenyap seketika.
“Di sana rasa sepi gue dijawab sama Allah,” ujar Ruben dengan mata berkaca-kaca. Ia menceritakan bagaimana banyak orang asing, bahkan dari berbagai negara, menyapa dan memberikan salam hangat kepadanya. Sikap ramah dan kepedulian dari orang-orang yang tidak ia kenal sama sekali itu membuat Ruben merasa sangat disambut dan dilayani, seolah Allah SWT mengirimkan isyarat “selamat datang” untuknya.
Selain itu, Ruben juga merasakan kemudahan luar biasa dalam setiap langkah ibadahnya. Ia menceritakan bagaimana ia selalu mendapatkan posisi salat di barisan terdepan, baik di Masjid Nabawi maupun Masjidil Haram. Fenomena ini terasa sangat ajaib baginya, mengingat padatnya jutaan jemaah dari seluruh penjuru dunia. “Padahal saya diam saja, enggak melakukan apa-apa,” tuturnya. “Masyaallah, itu benar-benar enggak digeser sama sekali. Orang lain kan pada digeser-geser.”
Kemudahan-kemudahan kecil ini, seperti ada orang yang tiba-tiba memberinya air zamzam tanpa ia minta, menjadi bukti nyata bagi Ruben akan kebesaran dan kasih sayang Tuhan. Ia merasa setiap doanya didengar dan dijawab dengan cara yang tak pernah ia sangka.
Pertemuan Penuh Haru dan Kerinduan
Pengalaman tak terduga lainnya yang membuat Ruben Onsu menangis adalah saat ia merasa bertemu dengan mendiang sahabat-sahabatnya, Olga Syahputra dan Julia Perez, selama ibadah umrah. Saat sedang tawaf, ia melihat sosok yang sangat mirip dengan almarhum Olga, yang bahkan melirik ke arahnya dan tersenyum. Demikian pula saat sa’i, ia melihat sosok lain yang menyerupai Jupe.
Baca Juga: Uya Kuya Sampaikan Pesan untuk Pemegang 3 Kucingnya
Bagi Ruben, momen ini sangat emosional. Ia meyakini bahwa ia dipertemukan dengan sosok-sosok yang ia rindukan, seolah para sahabatnya itu hadir untuk menemaninya dalam perjalanan spiritual ini. “Senang hati tapi mungkin ini ya yang kadang-kadang kita suka dipertemukan begitu dengan yang mirip, sama persis,” ungkapnya dengan suara bergetar. Pengalaman spiritual ini tidak hanya memperkuat imannya, tetapi juga memberikan ketenangan batin yang luar biasa, seolah rindu yang selama ini ia pendam terobati di Tanah Suci.
Makna Mendalam di Balik Setiap Langkah
Umrah bagi Ruben bukan hanya tentang ritual, tetapi juga sebuah proses introspeksi diri yang mendalam. Di tengah cobaan dan ujian hidup yang sedang ia hadapi, termasuk masalah kesehatan yang sempat menurun dan isu-isu pribadi lainnya, umrah menjadi pelarian yang menenangkan. Ia tidak memanjatkan doa-doa yang spesifik, melainkan hanya berucap syukur atas segala kemudahan yang diberikan.
Ruben Onsu merasa semua rencana ibadahnya berjalan lancar dan sempurna, bahkan melebihi apa yang ia harapkan. Ia berhasil mencium Hajar Aswad sebanyak tiga kali, sebuah momen yang sulit diraih oleh banyak jemaah karena padatnya kerumunan. Ia menganggap hal itu sebagai anugerah dan sebuah sinyal dari Tuhan bahwa ia sedang berada di jalan yang benar. Ia bahkan sempat melepaskan pegangannya dari pintu Ka’bah agar jemaah lain juga mendapatkan kesempatan yang sama, menunjukkan sikap keikhlasan yang luar biasa.
Sebuah Perjalanan Penuh Ketabahan
Perjalanan umrah Ruben Onsu adalah bukti nyata dari keteguhan hati. Terlepas dari kondisi kesehatannya yang sempat mengkhawatirkan dengan penglihatan yang kadang buram, Ruben tetap menjalani ibadahnya dengan penuh keyakinan. Ia tidak ingin berkeluh kesah atau meratapi sakitnya. Sebaliknya, ia mengambil sisi positif dari semua cobaan itu, menganggapnya sebagai cerita berbeda yang diberikan oleh Tuhan.
Kepulangannya ke Indonesia membawa aura positif yang berbeda. Ruben Onsu kembali dengan semangat baru dan hati yang lebih lapang. Ia meyakini bahwa semua yang ia jalani, termasuk perjalanan umrah ini, adalah takdir terbaik yang telah Allah SWT rancang untuknya. Pengalamannya di Tanah Suci telah memberinya kekuatan batin dan ketenangan, menjadikannya lebih siap menghadapi tantangan hidup ke depan.
Perjalanan Ruben Onsu ini menjadi inspirasi bagi banyak orang bahwa setiap manusia, terlepas dari latar belakangnya, bisa memulai lembaran baru dalam hidupnya. Yang terpenting adalah niat yang tulus dan ketabahan dalam menghadapi setiap ujian. Umrah mengajarkan Ruben tentang kerendahan hati, keikhlasan, dan kekuatan doa yang tak terbatas.

Tinggalkan Balasan