Megadewa88portal,Jakarta – Polda Metro Jaya terus memantau aktivitas live TikTok yang diduga mengajak pelajar untuk ikut serta dalam demonstrasi buruh di depan Gedung DPR/MPR pada Kamis, 28 Agustus 2025. Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, agar menekankan bahwa live TikTok sering di manfaatkan untuk mendapatkan gift atau hadiah, yang dapat mengaburkan tujuan asli dari aksi tersebut. Langkah ini dilakukan untuk menjaga keamanan dan mencegah keterlibatan anak sekolah dalam aksi yang seharusnya diperuntukkan bagi masyarakat umum.

Polisi Intensifkan Pemantauan dan Edukasi
Polda Metro Jaya menurunkan 4.531 personel gabungan dari Polri, TNI, dan pemerintah daerah untuk mengamankan demonstrasi buruh di gedung DPR. Selain itu, polisi melakukan pemantauan konten live TikTok yang berpotensi menghasut pelajar agar ikut aksi. Jika di temukan ajakan provokatif, polisi siap memberikan edukasi atau tindakan hukum sesuai aturan.
Polisi juga mengingatkan masyarakat agar bijak dalam menggunakan media sosial. Sebelumnya, ratusan pelajar sempat di amankan karena ikut serta dalam aksi di belakang gedung DPR/MPR. Banyak dari mereka mengaku datang hanya untuk menonton aksi, setelah mendapat informasi melalui media sosial. Hal ini menunjukkan bahwa konten daring dapat memengaruhi keputusan anak sekolah.
Dengan pemantauan ini, Polda Metro Jaya berharap bisa mencegah pelajar terlibat dalam demonstrasi yang tidak sesuai usia dan tujuan pendidikan. Edukasi tentang penggunaan media sosial juga terus di gencarkan untuk menekan penyebaran ajakan yang bersifat provokatif. Masyarakat di imbau tetap bijak dalam mengakses konten daring dan tidak menyebarkan informasi yang bisa memicu kerusuhan. Langkah ini sekaligus menegaskan komitmen polisi menjaga keamanan publik dan mendidik generasi muda agar lebih sadar digital.
Baca juga : Mendagri Tegaskan Kolaborasi Pemda dan Kadin Jadi Kunci Dorong Perekonomian Daerah
Ke depan, Polda Metro Jaya menegaskan akan terus memantau perkembangan di media sosial dan menindak konten yang berpotensi membahayakan pelajar. Langkah ini di harapkan mampu menjaga stabilitas keamanan sekaligus memberikan edukasi penting bagi masyarakat mengenai dampak media sosial terhadap anak-anak dan remaja.

Tinggalkan Balasan