Megadewa88portal,Jakarta – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengungkapkan rencana ambisius untuk memindahkan kampus Institut Kesenian Jakarta (IKJ) ke kawasan Kota Tua, Jakarta Barat. Langkah ini menjadi bagian dari upaya besar Pemprov DKI untuk menjadikan Kota Tua bukan sekadar destinasi wisata sejarah. Tapi juga pusat aktivitas seni dan budaya yang hidup sepanjang waktu.

Rencana ini di sambut positif oleh banyak pihak, terutama para pelaku industri kreatif. Menurut Pramono, keberadaan IKJ di kawasan bersejarah akan menciptakan sinergi kuat antara dunia pendidikan seni dan ruang publik. “Tempat yang heritage seperti ini memerlukan banyak talenta seniman yang bisa berkarya langsung di sini. Saya yakin ruang kreativitasnya akan lebih hidup,” ujarnya seperti di kutip dari Detik News.

Kota Tua Disiapkan Jadi Kawasan Edukasi dan Seni Terpadu

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memastikan relokasi ini tidak di lakukan secara terburu-buru. Sebelum di pindahkan, Pemprov akan menyiapkan infrastruktur pendukung. Termasuk akses transportasi publik seperti jalur MRT Fase 2 yang akan menjangkau kawasan Kota Tua pada 2029 mendatang. Tak hanya itu, fasilitas gedung dan ruang pamer juga akan di sesuaikan agar mendukung kegiatan akademik, pertunjukan, serta pameran seni mahasiswa IKJ.

Langkah ini juga menjadi bagian dari revitalisasi besar-besaran Kota Tua. Di mana pemerintah daerah bekerja sama dengan pemerintah pusat, BUMN, dan sektor swasta. Dengan adanya kampus seni di jantung kawasan bersejarah, di harapkan Kota Tua menjadi ruang kolaborasi antara seniman muda, komunitas kreatif, dan masyarakat umum.

Baca Juga : Pertamina Tegaskan Komitmen Audit Rutin SPBU untuk Jaga Takaran dan Mutu BBM

Selain meningkatkan citra Jakarta sebagai kota kreatif, relokasi IKJ ke Kota Tua juga berpotensi mendongkrak sektor pariwisata. Wisatawan tidak hanya akan menikmati bangunan kolonial. Tetapi juga bisa menyaksikan pementasan seni, pameran, dan aktivitas budaya yang di gelar rutin oleh mahasiswa dan alumni IKJ.

Dengan langkah ini, Jakarta diharapkan bisa memiliki pusat kreatif berkelas dunia tanpa harus kehilangan nilai historisnya. Bila rencana tersebut terealisasi, Kota Tua bukan hanya simbol masa lalu, tetapi juga wajah baru seni dan kreativitas Indonesia di masa depan.