Megadewa88 portal,Jakarta – Kebijakan vital yang berkaitan dengan penguatan cadangan devisa negara semakin mendekati titik pengumuman. Presiden Republik Indonesia dijadwalkan akan segera merilis hasil evaluasi Dana Hasil Ekspor (DHE) yang telah dikaji secara intensif oleh otoritas terkait. Konfirmasi mengenai jadwal penting ini disampaikan secara resmi oleh Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI), Purbaya Yudhi Sadewa, pada Senin, 13 Oktober 2025.

Pernyataan Purbaya ini memberikan kepastian setelah spekulasi publik mengenai revisi aturan DHE semakin menguat, terutama menyangkut peningkatan jangka waktu penahanan devisa di dalam negeri. Keputusan Presiden mengenai evaluasi DHE ini dipandang sebagai langkah strategis untuk memperkuat stabilitas nilai tukar Rupiah dan menjaga ketahanan sektor eksternal di tengah ketidakpastian ekonomi global.

Urgensi Evaluasi DHE: Memperkuat Benteng Devisa

Dana Hasil Ekspor (DHE) merupakan komponen krusial dalam menjaga likuiditas valuta asing domestik. Kewajiban penempatan DHE di dalam negeri selama jangka waktu tertentu bertujuan untuk memaksimalkan pasokan dolar AS di pasar lokal, yang pada gilirannya dapat menahan laju depresiasi Rupiah.

Menurut Purbaya, evaluasi DHE yang akan diumumkan oleh Presiden ini mencakup peninjauan ulang terhadap berbagai variabel kebijakan, antara lain:

  1. Periode Penahanan: Salah satu fokus utama adalah perpanjangan atau penyesuaian durasi waktu devisa ekspor wajib ditempatkan di dalam sistem keuangan nasional. Perpanjangan periode ini diharapkan dapat memberikan dampak berkelanjutan pada pasokan valuta asing.
  2. Sanksi dan Insentif: Evaluasi juga mencakup efektivitas mekanisme insentif yang diberikan kepada eksportir yang patuh, serta penegasan kembali mekanisme sanksi bagi pihak yang melanggar ketentuan penempatan DHE.
  3. Sektor dan Besaran Wajib: Terdapat pertimbangan untuk memperluas cakupan sektor yang wajib menempatkan DHE atau penyesuaian ambang batas (besaran) nilai ekspor yang tunduk pada kewajiban tersebut, guna menjaring lebih banyak devisa.

Purbaya menekankan bahwa seluruh kerangka evaluasi ini telah dikoordinasikan secara erat dengan Kementerian Keuangan dan kementerian terkait lainnya, memastikan bahwa kebijakan yang dihasilkan bersifat komprehensif dan implementatif.

Pengumuman Presiden: Sinyal Kepatuhan dan Kepercayaan Pasar

Keputusan untuk menjadikan Presiden sebagai figur sentral dalam pengumuman hasil evaluasi DHE ini mengirimkan sinyal kuat kepada pasar domestik dan internasional. Hal ini menunjukkan bahwa kebijakan tersebut merupakan prioritas nasional yang mendapatkan dukungan politik tertinggi.

Pasar menantikan pengumuman ini dengan harapan bahwa regulasi baru akan memberikan kepastian hukum dan fleksibilitas yang memadai, sehingga insentif untuk menahan DHE di Indonesia meningkat tanpa membebani eksportir secara berlebihan. Stabilitas dan kejelasan aturan DHE sangat vital bagi eksportir, yang menjadi ujung tombak perekonomian negara.

Implikasi Kebijakan Terhadap Stabilitas Rupiah

Para ekonom memandang bahwa penguatan kebijakan DHE melalui evaluasi yang akan diumumkan Presiden ini merupakan instrumen moneter yang efektif di luar kebijakan suku bunga. Jika periode penahanan DHE diperpanjang secara signifikan dan mekanisme pengawasannya diperkuat, dampaknya terhadap likuiditas dolar AS di dalam negeri dipastikan positif.

Baca Juga: Program Magang Nasional mulai 20 Oktober, gaji setara UMP

Peningkatan pasokan dolar AS secara terstruktur ini dapat membantu Bank Indonesia dalam menjaga intervensi pasar tetap efektif dan menekan tekanan spekulatif terhadap Rupiah. Dengan adanya konfirmasi dari Purbaya bahwa Presiden akan segera mengambil sikap, pelaku pasar kini menunggu detail implementasi yang diharapkan dapat menjadi jangkar stabilitas ekonomi makro dalam menghadapi tantangan volatilitas global yang diperkirakan masih akan berlanjut.