Megadewa88portal,JakartaBisnis Laundry di Indonesia saat ini berada dalam periode pertumbuhan yang sangat strategis dan menjanjikan. Bisnis ini di prediksi akan terus berkembang pesat hingga tahun 2026 dan menjadi motor penggerak UMKM nasional. Pasar laundry di kawasan Asia Tenggara saja di proyeksikan tumbuh dengan tingkat tinggi, mencapai CAGR 9,1% hingga 2030. Angka ini menegaskan posisi laundry sebagai industri yang memiliki prospek jangka panjang.

Pertumbuhan masif ini di dorong oleh perubahan signifikan dalam gaya hidup masyarakat perkotaan. Individu yang super sibuk, seperti pekerja kantoran dan profesional muda, cenderung mencari layanan praktis. Mereka membutuhkan efisiensi waktu dan energi agar tidak perlu repot mengurus urusan mencuci pakaian. Selain itu, kesadaran akan kebersihan dan sanitasi yang lebih tinggi pasca-pandemi juga meningkatkan permintaan layanan profesional.

Faktor pendukung lain adalah sulitnya mencari asisten rumah tangga atau pekerja untuk urusan mencuci pakaian. Kondisi ini membuat konsep laundry koin atau self-service menjadi semakin di minati oleh pengusaha. Model bisnis ini menawarkan efisiensi modal dan operasional karena mengurangi kebutuhan tenaga kerja. Selama populasi perkotaan terus bertambah, bisnis laundry akan tetap menjadi kebutuhan esensial.

Digitalisasi dan Spesialisasi: Tren Inovasi Bisnis Laundry Modern

Agar tetap unggul, pengusaha laundry masa kini di tuntut untuk terus berinovasi dan menerapkan teknologi. Tren Self-Service Laundry atau laundromat berbasis koin kini semakin menjamur di kota-kota besar. Konsep ini memberikan pelanggan kendali dan rasa privasi yang lebih tinggi terhadap pakaian mereka.

Selain laundromat, terjadi pergeseran menuju spesialisasi layanan laundry satuan. Bisnis mulai fokus mencuci barang-barang bernilai tinggi seperti jaket, sneaker, tas branded, atau perlengkapan bayi. Layanan khusus ini memberikan margin keuntungan yang lebih besar dan menyasar segmen pasar yang spesifik. Omzet dari laundry spesialis perlengkapan bayi dilaporkan bisa mencapai jutaan rupiah per hari.

Baca Juga : 31 Ribu Rekening Terindikasi Judol Diserahkan ke OJK

Adopsi digitalisasi, seperti layanan antarpengambilan (pick-up) dan pengantaran (delivery) berbasis aplikasi, juga menjadi standar baru. Sistem ini memudahkan pelanggan dalam penjadwalan dan meningkatkan efisiensi operasional bisnis. Ditambah lagi, kesadaran green economy memunculkan tren eco-laundry yang menggunakan produk ramah lingkungan. Pelaku usaha yang mampu mengintegrasikan inovasi ini dipastikan akan memimpin pasar yang kompetitif.