Megadewa88portal,JAKARTA – Dunia kuliner tak pernah kehabisan kejutan. Di balik hidangan-hidangan lezat yang familier, tersembunyi ragam sajian yang tak hanya menantang lidah, tetapi juga keberanian. Para pencinta kuliner ekstrem rela melakukan perjalanan jauh demi mencicipi keunikan rasa dan sensasi yang belum pernah terbayangkan. Berikut adalah sembilan hidangan yang akan mengajak Anda menembus batas-batas kenikmatan konvensional dari berbagai belahan dunia.
Balut (Filipina)
Dari jalanan Filipina, Balut hadir sebagai salah satu kuliner paling ikonik dan kontroversial. Hidangan ini terbuat dari embrio bebek yang telah diinkubasi selama 17 hingga 21 hari. Di dalamnya, Anda akan menemukan embrio dengan paruh, bulu, dan tulang yang masih lunak. Balut biasanya direbus atau dikukus, disajikan hangat, dan dinikmati dengan sedikit garam atau cuka. Bagi masyarakat lokal, ini adalah sumber protein tinggi yang lezat, namun bagi sebagian besar orang, sensasi teksturnya adalah tantangan yang sesungguhnya.
Sannakji (Korea Selatan)
Bagi mereka yang berani, Sannakji menawarkan pengalaman kuliner yang benar-benar tak terlupakan. Hidangan ini adalah gurita hidup yang dipotong-potong dan disajikan segera setelahnya. Meskipun sudah tidak utuh, tentakel gurita masih bergerak-gerak di atas piring akibat aktivitas saraf yang tersisa. Sannakji disajikan dengan taburan biji wijen dan saus, menciptakan sensasi unik yang harus dikunyah dengan hati-hati untuk menghindari tersedak oleh tentakel yang masih aktif.
Haggis (Skotlandia)
Haggis, hidangan nasional Skotlandia, adalah perpaduan unik dari jeroan domba. Terdiri dari campuran jantung, paru-paru, dan hati domba yang dicincang, kemudian dipadukan dengan oatmeal, suet (lemak), rempah-rempah, dan bawang. Seluruh bahan tersebut kemudian dimasukkan ke dalam kantung perut domba sebelum direbus selama beberapa jam. Haggis memiliki tekstur yang kaya dan rasa gurih yang mendalam, sering kali disajikan bersama kentang tumbuk dan lobak Swedia (neeps).
Casu Marzu (Italia)
Dilarang oleh regulasi kesehatan Uni Eropa namun masih populer di pasar gelap Sardinia, Italia, Casu Marzu adalah keju yang sengaja diisi dengan larva lalat keju. Belatung-belatung ini membantu proses fermentasi dan pembusukan keju Pecorino, menciptakan tekstur yang sangat lembut dan rasa yang sangat tajam. Beberapa orang memakan keju ini dengan belatung yang masih hidup, sementara yang lain memilih untuk menyingkirkan belatung terlebih dahulu.
Baca Juga: Burayot: Camilan Unik dengan Rasa Legendaris dari Garut
Surströmming (Swedia)
Surströmming adalah hidangan fermentasi ikan haring dari Swedia yang terkenal karena baunya yang sangat menyengat. Ikan haring difermentasi dalam kaleng selama beberapa bulan, menghasilkan bau yang begitu kuat sehingga hidangan ini sering dilarang dibawa ke pesawat terbang. Surströmming biasanya dimakan bersama roti pipih, kentang, dan bawang.
Tarantula Goreng (Kamboja)
Di kota Skun, Kamboja, tarantula goreng adalah camilan yang mudah ditemukan. Laba-laba besar ini digoreng hingga renyah dengan bumbu bawang putih, gula, dan garam. Bagian kaki tarantula memberikan tekstur renyah, sementara bagian badannya yang lebih lembut sering digambarkan memiliki rasa seperti kepiting atau ayam.
Shirako (Jepang)
Shirako, yang secara harfiah berarti “anak putih” dalam bahasa Jepang, adalah kantung sperma ikan jantan, biasanya dari ikan kod atau ikan buntal. Hidangan ini dianggap sebagai kelezatan di Jepang dan disajikan dalam berbagai cara, termasuk digoreng, dikukus, atau bahkan mentah. Teksturnya yang creamy dan lembut dikatakan akan meleleh di mulut, memberikan pengalaman rasa yang unik bagi para penikmatnya.
Goong Ten (Thailand)
Dikenal sebagai “udang menari,” Goong Ten adalah hidangan salad udang hidup dari Thailand. Udang-udang kecil yang masih hidup dicampur dengan saus pedas, cabai, daun mint, dan rempah-rempah lainnya. Saat bumbu-bumbu ini ditambahkan, udang akan mulai “menari” atau melompat-lompat akibat rangsangan. Hidangan ini menawarkan perpaduan rasa pedas, asam, dan gurih dengan sensasi tekstur yang tak terduga.
Escamoles (Meksiko)
Dianggap sebagai “kaviar serangga” oleh masyarakat Meksiko, Escamoles adalah larva semut yang dipanen dari akar tanaman agave atau maguey. Makanan ini telah dikonsumsi sejak zaman suku Aztec dan sering kali dimakan sebagai isian taco, omelet, atau digoreng dengan mentega. Rasanya yang unik digambarkan seperti perpaduan antara mentega kacang dan keju, menawarkan sensasi lembut yang kontras dengan asal-usulnya

Tinggalkan Balasan