Megadewa88portal,Jakarta – Bank Mandiri akhirnya buka suara mengenai rencana penurunan suku bunga kredit setelah Bank Indonesia (BI) memangkas suku bunga acuan atau BI Rate menjadi 5,00% pada Agustus 2025. Pihak Mandiri menegaskan bahwa kebijakan ini akan di ikuti dengan langkah penyesuaian yang di lakukan secara sehat dan terukur. Terutama menyasar sektor produktif seperti UMKM serta sektor prioritas yang mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Kebijakan ini tentu membawa angin segar bagi nasabah dan pelaku usaha. Namun, Mandiri juga menekankan bahwa penurunan bunga kredit tidak bisa serta-merta di rasakan seluruh debitur. Ada faktor yang harus di pertimbangkan, mulai dari likuiditas industri perbankan, biaya dana (cost of funds), hingga struktur portofolio kredit yang di miliki.

Penyesuaian yang Bertahap dan Tantangan

Mandiri menyebut bahwa penurunan BI Rate sebesar 25 basis poin akan berdampak pada bunga kredit, terutama yang berbasis reference rate. Namun, perlu di ketahui bahwa porsi kredit berbasis reference rate ini hanya sebagian kecil dari total portofolio kredit Mandiri. Artinya, dampak langsung ke semua debitur mungkin belum akan terasa secara menyeluruh.

Dari sisi proyeksi, penurunan bunga di perkirakan memangkas yield kredit Mandiri sekitar 10–15 basis poin pada segmen tertentu. Meski hal ini positif bagi debitur, bank juga harus menjaga kualitas kredit agar tetap sehat dan tidak menimbulkan lonjakan risiko gagal bayar. Stabilitas finansial tetap menjadi prioritas utama agar kebijakan penurunan bunga tidak berbalik menjadi beban bagi bank.

Di sisi lain, masih ada pekerjaan rumah terkait tingginya angka undisbursed loan atau kredit yang belum di cairkan. Hal ini membuat sebagian pengamat meragukan efektivitas penurunan bunga bila penyaluran kredit belum berjalan optimal. Nasabah dan pelaku usaha tentu berharap kebijakan baru ini benar-benar diiringi dengan percepatan pencairan kredit. Terutama untuk sektor usaha yang membutuhkan tambahan modal.

Baca Juga : Transaksi local currency mitra tembus US$16,4 M.

Sebagai langkah strategis, Bank Mandiri juga memperkuat transformasi digital. Produk seperti Livin’ by Mandiri, Kopra by Mandiri, hingga Livin’ Merchant diposisikan sebagai solusi untuk memperluas akses kredit dan layanan keuangan, terutama bagi segmen UMKM dan ritel. Dengan cara ini, Mandiri berharap penurunan bunga kredit bisa lebih inklusif dan memberi dampak positif yang luas bagi perekonomian Indonesia.