Megadewa88portal,Jakarta – Kasus beras oplosan kembali bikin heboh dan meresahkan masyarakat. Banyak konsumen mengaku tertipu setelah mengetahui isi kemasan tidak sesuai label. Klaim “premium” ternyata hanya sekadar tulisan tanpa jaminan mutu.
Investigasi dari pemerintah menemukan ada 212 merek beras yang tak memenuhi standar mutu. Bahkan, beberapa merek tidak mencantumkan berat dengan benar. Tak heran, kepercayaan publik terhadap beras kemasan langsung anjlok drastis.

Penjualan Beras Premium Makin Melonjak
Alih-alih beralih ke merek murah, masyarakat justru ramai-ramai memborong beras premium dari merek terpercaya. Fenomena ini bikin harga beras premium ikut terdongkrak karena permintaan melonjak tajam. Banyak konsumen rela bayar lebih mahal demi kepastian mutu.
Pemerintah tidak tinggal diam. Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan langsung menugaskan timnya untuk melakukan sidak. Perusahaan yang terbukti memalsukan mutu dan label akan ditindak tegas. Langkah ini penting agar konsumen kembali percaya.
Badan Pangan Nasional dan Disperindag juga mulai memperketat pengawasan di pasar. Label harus jujur dan transparan, serta sesuai standar nasional. Tak ada toleransi bagi produk yang menipu publik demi mengejar cuan.
Baca juga : Ketua DPRD: Percepatan APBD-P Bantu Gubernur Fokus Layanan
Menurut pakar, praktik beras oplosan muncul karena tekanan harga di tingkat produsen. Sementara harga eceran tertinggi (HET) belum juga di sesuaikan, membuat celah kecurangan semakin terbuka. Kondisi ini menciptakan dilema antara untung dan etika.
Langkah terbaik bagi konsumen saat ini adalah waspada dalam memilih beras. Pastikan membeli dari merek yang punya reputasi baik dan label jelas. Jangan tergiur harga murah, karena kualitas sejati tak bisa di sembunyikan lama-lama.

 
 
									 
									 
									 
									 
									 
									 
Tinggalkan Balasan