Megadewa88 portal,Wali Kota Medan, Muhammad Bobby Afif Nasution, memberikan penjelasan mendalam dan transparan terkait temuan sejumlah besar kayu gelondongan yang hanyut dan menumpuk di area aliran sungai, yang sempat menimbulkan spekulasi di tengah masyarakat. Pernyataan ini disampaikan sebagai respons atas kekhawatiran publik mengenai potensi dampak lingkungan serta dugaan aktivitas penebangan liar yang mungkin menjadi pemicu utama fenomena tersebut.

🌊 Asal-Usul Material Kayu: Klarifikasi Detil Operasional
Dalam keterangannya, Wali Kota Bobby Nasution memaparkan bahwa kayu-kayu gelondongan yang terlihat hanyut bukanlah hasil dari kegiatan pembalakan hutan secara ilegal di wilayah hulu. Sebaliknya, ia menjelaskan bahwa material kayu tersebut berasal dari proses pengerjaan proyek strategis yang melibatkan normalisasi dan revitalisasi sungai di beberapa titik.
“Setelah dilakukan penelusuran secara intensif oleh tim gabungan, dapat kami pastikan bahwa kayu-kayu yang menghanyut ini merupakan sisa-sisa dari proses pembersihan dan penataan bantaran sungai yang sedang kami kerjakan,” tegas Bobby Nasution.
Proyek normalisasi yang tengah berlangsung, lanjutnya, mencakup pembersihan area bantaran dari pepohonan tua, semak belukar, dan material lain yang berpotensi menghambat laju air serta menyebabkan sedimentasi. Pohon-pohon besar yang tumbang atau sengaja ditebang dalam rangka pelebaran sungai dipotong menjadi gelondongan, dan sebagian dari material tersebut, akibat debit air yang tiba-tiba meningkat karena curah hujan tinggi, lepas dari ikatan atau lokasi penampungan sementara.
🌧️ Faktor Pendorong dan Langkah Mitigasi
Wali Kota juga menyoroti faktor cuaca sebagai pendorong utama terhanyutnya material tersebut. Curah hujan dengan intensitas ekstrem yang melanda wilayah hulu dalam beberapa waktu terakhir telah menyebabkan peningkatan drastis volume air sungai, yang secara signifikan mempercepat laju arus. Kondisi ini menyulitkan upaya pengamanan total terhadap semua material kayu yang telah dipotong dan disiapkan untuk diangkut.
Menanggapi situasi ini, Pemerintah Kota Medan segera mengambil langkah-langkah mitigasi yang komprehensif. Tim reaksi cepat (TRC) dari Dinas Pekerjaan Umum dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) telah dikerahkan untuk melakukan operasi pembersihan dan penarikan kayu-kayu tersebut dari aliran sungai.
“Instruksi telah kami sampaikan agar seluruh sisa material yang terhanyut segera ditarik dan diamankan ke tempat penampungan yang lebih stabil untuk mencegah potensi penyumbatan di jembatan atau gorong-gorong hilir. Hal ini juga penting untuk menjamin kelancaran arus sungai dan menghindari risiko banjir,” jelasnya lebih lanjut, menekankan pentingnya respons cepat demi keselamatan infrastruktur dan warga.
Baca Juga:Misteri Jalan Siliwangi: Kisah Tragis Hantu Uci dan Boneka Hilang
Pemerintah Kota berkomitmen untuk meningkatkan prosedur pengamanan material proyek di sekitar sungai, terutama saat musim penghujan, untuk memastikan bahwa aktivitas pembangunan tidak menimbulkan dampak negatif yang tidak terduga bagi lingkungan dan masyarakat.

Tinggalkan Balasan