Megadewa88portal,Jakarta – Dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kecamatan Tinangkung, Kabupaten Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah, resmi disegel oleh aparat kepolisian. Keputusan ini menyusul dugaan keracunan massal yang menimpa 314 siswa setelah mengonsumsi menu MBG. Penutupan dapur dilakukan untuk menjaga lokasi kejadian tetap aman dan agar proses penyelidikan berjalan objektif serta tuntas.

Insiden ini menimbulkan kekhawatiran dari berbagai pihak, termasuk orang tua siswa, pemerintah daerah, dan masyarakat luas. Aparat kepolisian segera mengambil sampel makanan untuk diuji laboratorium oleh BPOM. Langkah ini di ambil untuk mengetahui penyebab pasti keracunan dan memastikan tidak ada pelanggaran standar kesehatan dalam pengelolaan dapur MBG.

Evaluasi Program MBG dan Standar Operasional

Kejadian ini memicu desakan agar program Makan Bergizi Gratis di evaluasi secara menyeluruh. Anggota DPD RI asal Sulawesi Tengah, Andhika Mayrizal Amir, menekankan pentingnya pengawasan terhadap pengelola dapur, vendor penyedia bahan, dan rantai distribusi makanan. Menurutnya, jika terbukti ada kelalaian, pihak yang bertanggung jawab harus segera di tindak tegas.

Selain itu, anggota DPR RI Longki Djanggola menyoroti pentingnya kepatuhan terhadap standar operasional prosedur (SOP). Ia mengingatkan bahwa kelalaian dalam pengelolaan dapur MBG bisa berdampak fatal bagi anak-anak. Longki menegaskan bahwa kerja sama dengan penyedia dapur yang lalai harus di pertimbangkan untuk di hentikan agar kejadian serupa tidak terulang.

Pemerintah daerah dan kepolisian berkomitmen melakukan investigasi mendalam. Tidak hanya menelusuri dapur MBG, mereka juga mendorong pengawasan yang lebih ketat dari pihak sekolah dan pemerintah setempat. Tujuannya agar setiap proses penyediaan dan distribusi makanan tetap aman, higienis, dan sesuai standar gizi yang berlaku.

Baca Juga : Kenapa Bensin di SPBU Swasta Kosong? Fakta di Baliknya

Insiden di Banggai Kepulauan ini menjadi pengingat pentingnya pengelolaan makanan untuk anak sekolah yang aman dan terstandar. Semua pihak terkait di harapkan bekerja sama agar program MBG tetap berjalan baik, namun tidak mengorbankan keselamatan siswa.