Megadewa88portal,Jakarta – Kabupaten Garut, Jawa Barat, mencatat rekor baru kasus keracunan massal setelah 657 siswa mengalami gejala keracunan setelah mengonsumsi menu Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Selasa, 16 September 2025. Korban berasal dari empat sekolah di Kecamatan Kadungora, termasuk SMA Siti Aisyah, MA Maarif Cilageni, SMP Siti Aisyah, dan SDN 2 Mandalasari. Gejala yang dialami beragam, mulai dari mual, muntah, pusing, hingga diare.

Insiden ini segera mendapat perhatian dari Dinas Kesehatan Garut. Sebanyak 30 siswa di rawat di Puskesmas Kadungora, sementara sisanya menjalani perawatan di rumah dengan pemantauan medis. Pihak berwenang juga mengirimkan sampel makanan ke laboratorium untuk diuji, walaupun hasil pemeriksaan belum keluar.

Penanganan & Penyidikan Masih Berlanjut

Polres Garut telah memeriksa enam saksi terkait kasus ini, termasuk pihak sekolah dan keluarga korban. Meskipun demikian, penyebab pasti keracunan masih belum dapat di pastikan, dan penyelidikan terus berlangsung. Pemerintah daerah mengimbau masyarakat tetap tenang dan mengikuti arahan resmi dari Dinas Kesehatan.

Sekretaris Daerah Jawa Barat, Herman Suryatman, langsung memerintahkan Dinas Kesehatan dan Dinas Sosial Provinsi untuk ikut menangani insiden ini. Langkah-langkah yang diambil termasuk identifikasi penyebab keracunan dan evaluasi Standar Operasional Prosedur (SOP) di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang mengelola distribusi MBG.

Kasus ini menimbulkan kekhawatiran publik terhadap kualitas dan keamanan program MBG. Banyak orang tua menuntut evaluasi menyeluruh agar insiden serupa tidak terulang. Pemerintah daerah berkomitmen memperkuat pengawasan distribusi makanan, meningkatkan pelatihan petugas, dan memastikan prosedur pengolahan makanan lebih aman.

Baca Juga : Dapur MBG di Banggai Disegel, Pemerintah Evaluasi Program Makan Bergizi Gratis

Hingga saat ini, semua pihak yang terlibat fokus pada pemulihan siswa dan penyelidikan lanjutan. Insiden ini menjadi peringatan serius bagi semua pihak yang terlibat dalam program MBG, agar keselamatan penerima tetap menjadi prioritas utama.