Megadewa88portal,Jakarta – Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah mengumumkan kabar penting bagi kesehatan publik. Status Kejadian Luar Biasa (KLB) polio tipe 2 di Indonesia kini resmi berakhir. Pengumuman ini di sampaikan pada Jumat, 21 November 2025.

Keputusan ini mengikuti penilaian cermat dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). KLB polio tipe 2 ini pertama kali muncul sejak Oktober 2022. Kemunculannya di picu oleh rendahnya cakupan imunisasi polio rutin.

Virus ini dilaporkan pertama kali dari Aceh. Dalam kurun waktu dua tahun, virus menyebar ke delapan provinsi lain. Wilayah tersebut termasuk di Jawa dan Tanah Papua.

Strategi Imunisasi Massal yang Berhasil Menghentikan Virus

Keberhasilan penutupan KLB ini merupakan hasil dari upaya masif dan terstruktur. Hampir 60 juta dosis imunisasi polio tambahan telah diberikan kepada anak-anak Indonesia. Program respons imunisasi ini di jalankan dari akhir tahun 2022 hingga triwulan ketiga 2024.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) secara resmi menyatakan KLB polio di tutup pada 19 November 2025. Keputusan penutupan ini di dasarkan pada kriteria ilmiah yang ketat. Kriteria tersebut adalah tidak di temukannya lagi virus polio pada anak-anak sejak Juni 2024.

Hasil pemantauan lingkungan melalui sampel air limbah juga menunjukkan hasil negatif. Ini semakin memperkuat indikasi bahwa transmisi virus telah terhenti. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengapresiasi keberhasilan ini. Beliau menekankan kolaborasi yang kuat dari tenaga kesehatan. Komitmen tinggi orang tua dalam mengikutsertakan anak mereka juga sangat menentukan.

Baca Juga : Gejala stroke tersembunyi ini sering tak disadari anak muda

Meskipun demikian, kewaspadaan tinggi harus tetap dijaga oleh semua pihak. Risiko polio masih mengintai. Ini terutama terjadi di daerah yang cakupan imunisasi rutinnya masih rendah. Pemerintah berkomitmen memperkuat imunisasi rutin secara nasional. Mereka juga akan meningkatkan pengawasan atau surveilans lingkungan.

Keberhasilan Indonesia ini mendapat pujian dari Direktur Regional WHO untuk Pasifik Barat, Dr. Saia Ma’u Piukala. Beliau menyebut pencapaian ini sebagai langkah penting. Ini adalah kemajuan menuju dunia yang bebas dari polio. Ini juga memperkuat kemampuan wilayah WHO Pasifik Barat. Wilayah ini mempertahankan status bebas polio yang telah dicapai 25 tahun lalu. Imunisasi lengkap sesuai usia adalah benteng pertahanan utama. Kita harus bekerja sama. Tujuannya adalah memastikan polio tidak kembali lagi di masa depan.