Megadewa88 portal,Jakarta – Kebiasaan yang tampak sepele, seperti bernapas melalui mulut, ternyata memiliki dampak serius yang sering kali luput dari perhatian. Para ahli kesehatan, terutama dokter gigi dan ortodontis, memperingatkan bahwa praktik ini tidak hanya memengaruhi kesehatan mulut, tetapi juga dapat mengubah struktur wajah secara signifikan. Fenomena ini, yang dikenal sebagai mouth breathing, merupakan sebuah kondisi yang memerlukan penanganan serius.

Kerusakan pada Kesehatan Mulut
Bernapas melalui mulut, alih-alih melalui hidung, membuat mulut menjadi kering. Kondisi mulut kering ini secara drastis mengurangi produksi air liur, padahal air liur memiliki peran vital sebagai pertahanan alami tubuh. Air liur berfungsi untuk membersihkan partikel makanan, menetralkan asam yang dihasilkan oleh bakteri, dan memasok mineral penting ke enamel gigi. Ketika mulut kering, fungsi-fungsi ini terganggu, menciptakan lingkungan yang ideal bagi bakteri penyebab plak dan gigi berlubang untuk berkembang biak.
Selain itu, kekurangan air liur juga meningkatkan risiko radang gusi (gingivitis) dan infeksi pada jaringan periodontal. Bakteri yang tidak terkontrol dapat menggerogoti gusi dan struktur pendukung gigi, yang pada akhirnya dapat menyebabkan gigi goyang dan bahkan tanggal. Masalah ini sering kali tidak disadari hingga mencapai tahap yang parah, di mana perawatannya menjadi lebih kompleks dan mahal.
Perubahan Struktur Wajah dan Maloklusi
Dampak yang paling mencolok dari kebiasaan bernapas melalui mulut adalah perubahan pada bentuk wajah, terutama pada anak-anak yang masih dalam masa pertumbuhan. Ketika mulut terus-menerus terbuka, otot-otot wajah dan rahang tidak berkembang dengan normal. Rahang atas cenderung menyempit dan memanjang, sementara rahang bawah mundur, menciptakan tampilan wajah yang lebih panjang dan sempit, sering disebut “wajah adenoid”.
Baca Juga: Penyebab Asam Lambung Naik
Perkembangan rahang yang tidak seimbang ini juga dapat menyebabkan maloklusi, atau susunan gigi yang tidak teratur. Gigi depan atas dapat maju ke depan (overbite), dan gigi-gigi lainnya bisa menjadi berantakan dan tumpang tindih. Kondisi ini tidak hanya memengaruhi estetika, tetapi juga dapat menimbulkan masalah fungsional, seperti kesulitan mengunyah makanan, gangguan bicara, dan nyeri pada sendi rahang (TMJ).
Mengapa Bernapas Melalui Mulut Terjadi?
Kebiasaan ini bukan sekadar masalah perilaku, melainkan seringkali merupakan gejala dari masalah kesehatan lain. Penyebab utamanya adalah sumbatan pada saluran pernapasan hidung. Hal ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti pembesaran amandel dan adenoid, rinitis alergi kronis, septum hidung yang bengkok (deviasi septum), atau polip hidung.
Sumbatan ini memaksa individu untuk beralih ke pernapasan mulut sebagai cara untuk mendapatkan oksigen yang cukup. Oleh karena itu, penanganan yang efektif harus dimulai dari akar masalah, yaitu dengan mengidentifikasi dan mengobati penyebab sumbatan hidung.
Langkah-langkah Pencegahan dan Penanganan
Pencegahan adalah kunci, dan deteksi dini sangat penting, terutama pada anak-anak. Orang tua perlu memperhatikan kebiasaan bernapas anak mereka, terutama saat tidur. Tanda-tanda yang harus diwaspadai termasuk mendengkur, mulut terbuka saat tidur, dan sering mengalami infeksi sinus atau telinga.
Untuk penanganan, kolaborasi antara berbagai profesional kesehatan sangat diperlukan. Dokter THT dapat mengevaluasi dan mengatasi sumbatan hidung, seperti dengan tindakan bedah untuk mengecilkan amandel atau adenoid. Sementara itu, dokter gigi atau ortodontis akan bekerja untuk mengoreksi maloklusi dan masalah gigi yang timbul. Terapi myofungsional juga sering direkomendasikan untuk melatih otot-otot wajah dan lidah agar kembali berfungsi dengan benar, mendukung kebiasaan bernapas yang baik.
Dengan pemahaman yang lebih baik tentang bahaya bernapas melalui mulut, diharapkan masyarakat dapat lebih proaktif dalam menjaga kesehatan pernapasan mereka. Tindakan pencegahan dan intervensi dini tidak hanya akan melindungi kesehatan gigi, tetapi juga memastikan perkembangan wajah yang optimal

Tinggalkan Balasan