Megadewa88portal,Jakarta – Kerak telor adalah salah satu kuliner khas Betawi yang sudah menjadi ikon budaya Jakarta. Makanan ini terkenal dengan rasa gurihnya yang khas, bagian luar yang renyah, serta lembut di dalam. Menariknya, sejarah kerak telor berawal dari sebuah “kecelakaan kuliner”, yang kini menjadi favorit banyak orang.

Asal Usul dan Proses Pembuatan Kerak Telor

Kerak telor lahir sekitar awal abad ke-20 ketika pedagang kaki lima mencoba mengolah bahan sederhana: beras ketan, telur ayam atau bebek, dan kelapa parut. Konon, pada percobaan pertama, telur dan kelapa yang di campur beras ketan terbakar di tungku arang, menghasilkan lapisan renyah yang kini menjadi ciri khas kerak telor. Kesalahan tersebut ternyata menghasilkan rasa yang unik dan menggugah selera.

Proses pembuatan makanan ini cukup menarik. Beras ketan direndam terlebih dahulu, kemudian di kukus hingga setengah matang. Setelah itu di campur dengan telur dan kelapa parut, lalu di panggang di atas arang dengan api kecil hingga membentuk kerak keemasan. Aroma khasnya yang semerbak selalu membuat siapa pun tergoda untuk mencicipi.

Selain menjadi makanan sehari-hari, kerak telor juga selalu hadir dalam perayaan budaya Betawi, seperti Jakarta Fair atau festival kuliner lokal. Kombinasi rasa gurih dan manis membuatnya tidak hanya populer di Jakarta, tetapi juga di kenal luas di berbagai kota di Indonesia.

Kerak telor membuktikan bahwa kreativitas kuliner sering lahir dari ketidaksengajaan. Apa yang awalnya dianggap kesalahan justru menjadi sajian legendaris yang bertahan puluhan tahun. Makanan ini mengingatkan bahwa tradisi dan inovasi kuliner bisa berpadu untuk menciptakan sesuatu yang unik dan istimewa.

Baca Juga : Wisata Edukatif di Aceh: Museum yang Bawa Anda ke Masa Lalu

Dengan sejarah yang menarik dan cita rasa yang khas, kerak telor tetap menjadi kebanggaan kuliner Jakarta. Setiap gigitan membawa kita menelusuri sejarah, budaya, dan kreativitas yang lahir dari sebuah “kecelakaan” yang kini menjadi ikon kuliner Betawi.