Megadewa88portal,Jakarta – Di negara seperti Afghanistan, jadi perempuan saja sudah penuh tantangan. Apalagi kalau memilih pekerjaan yang jarang dilakukan perempuan, seperti jadi pemandu wisata. Tapi seorang perempuan muda bernama Fatima Haidari berani melangkah. Ia menjadi pemandu wisata perempuan pertama di Afghanistan, mulai dari kota bersejarah Herat.

Fatima berasal dari keluarga sederhana di provinsi Ghor. Ia pernah menggembala kambing waktu kecil. Tapi itu tak menghalanginya untuk belajar. Saat pindah ke Herat, Fatima kuliah jurnalistik sambil terus menulis dan mendalami sejarah kota. Lewat tulisannya, ia dikenal oleh komunitas turis asing. Akhirnya, ia bergabung dengan operator tur internasional dan mulai memandu wisatawan perempuan.

Fatima menyadari, pekerjaan ini bukan cuma soal jalan-jalan. Ia ingin menunjukkan bahwa perempuan Afghanistan juga bisa memimpin, bahkan di sektor yang belum pernah mereka sentuh. Ia berharap langkahnya membuka jalan untuk perempuan lain agar berani bekerja di bidang pariwisata.

Muncul Tur Khusus Perempuan, Diangkat dari Perspektif Lokal

Langkah Fatima memicu semangat baru. Perempuan lain ikut menyusul, salah satunya Somaya Moniry, warga Kabul. Ia awalnya hanya menerima tamu asing dari platform Couchsurfing. Lama-kelamaan, Somaya mulai memandu mereka secara langsung. Tapi ia membatasi hanya untuk wisatawan perempuan.

Wisata yang dipandu perempuan seperti Somaya fokus ke sisi budaya. Mereka ajak turis ke pasar tradisional, museum, tempat belajar memasak, atau komunitas perempuan. Tempat-tempat ini biasanya tertutup bagi pria. Tapi justru di sanalah cerita menarik Afghanistan bisa di temukan.

Baca juga : Cheesecake Punya Hari Nasional Sendiri, Dirayakan Tiap 30 Juli!

Meski situasi politik di Afghanistan masih sulit, terutama bagi perempuan, para pemandu wisata ini tetap bertahan. Mereka membuktikan bahwa di balik ketatnya aturan, masih ada ruang bagi perempuan untuk tumbuh dan berbagi.

Fatima dan Somaya kini jadi simbol keberanian. Lewat cerita dan rute perjalanan mereka, dunia bisa melihat sisi lain Afghanistan yang tak banyak di beritakan. Ini bukan cuma soal tur, tapi juga tentang harapan dan perubahan.