Megadewa88 portal,JAKARTA – Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto berkomitmen penuh untuk memperluas cakupan peluang kerja internasional bagi generasi muda Indonesia. Melalui rapat terbatas (ratas) yang dipimpin langsung oleh Presiden, dialokasikanlah anggaran substansial sebesar Rp12 triliun untuk program beasiswa pelatihan khusus bagi lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sederajat yang berorientasi kerja di luar negeri.

Keputusan ini disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar, usai ratas di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Selasa (4/11). Alokasi dana yang signifikan ini merupakan langkah strategis pemerintah untuk mengatasi tantangan pengangguran sekaligus meningkatkan kualitas dan daya saing Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di pasar global yang semakin kompetitif.
Fokus Pelatihan: Keahlian Spesifik dan Penguatan Bahasa
Program beasiswa kursus ini dirancang spesifik untuk membekali lulusan sekolah menengah dengan keahlian yang sangat dibutuhkan oleh pasar tenaga kerja internasional. Muhaimin Iskandar, yang akrab disapa Cak Imin, menjelaskan bahwa fokus pelatihan akan mencakup beberapa sektor dengan permintaan tinggi secara global.
Sektor Prioritas Pelatihan:
- Pengelasan (Welder): Keahlian teknis yang selalu dibutuhkan dalam sektor industri dan konstruksi.
- Perawatan Lansia (Caregiver): Kebutuhan tenaga perawat profesional yang terus meningkat di banyak negara maju.
- Perhotelan (Hospitality): Keterampilan yang esensial dalam industri pariwisata dan layanan global.
Selain keahlian teknis, Cak Imin menekankan bahwa sebagian besar dari anggaran Rp12 triliun tersebut juga akan difokuskan untuk peningkatan mutu bahasa bagi para calon pekerja. Kemampuan berbahasa yang mumpuni dianggap sebagai kunci utama untuk menjamin penempatan kerja yang lebih baik dan perlindungan yang lebih optimal bagi para Pekerja Migran Indonesia (PMI).
Perbedaan dengan Program Pengiriman Tenaga Kerja Sebelumnya
Muhaimin Iskandar menegaskan bahwa program beasiswa pelatihan senilai Rp12 triliun ini merupakan inisiatif baru yang berbeda dari program penyediaan 500.000 tenaga kerja terampil yang sebelumnya telah dicanangkan dan dikoordinasikan oleh Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI). Program P2MI tersebut, yang fokus pada pengiriman 500 ribu tenaga kerja dengan anggaran sekitar Rp8 triliun, lebih menekankan pada aspek keberangkatan massal dan penempatan, sementara program beasiswa Rp12 triliun ini secara khusus berfokus pada peningkatan kapasitas dan skill lulusan SMA/SMK agar mereka siap bersaing.
Program beasiswa ini direncanakan akan mulai berjalan pada akhir tahun 2025 dengan kuota awal tertentu, dan akan diperbesar secara signifikan pada bulan Januari 2026. Pemerintah berupaya memastikan bahwa alokasi dana ini dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk menciptakan tenaga kerja Indonesia yang terampil dan berdaya saing global.
Komitmen Presiden Prabowo melalui alokasi dana besar ini mencerminkan orientasi kebijakan yang menempatkan pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai investasi fundamental, memastikan bahwa lulusan sekolah menengah memiliki jalur yang jelas dan didukung penuh oleh negara untuk mendapatkan kesempatan ekonomi yang lebih luas di kancah internasional.

Tinggalkan Balasan