Megadewa88portal,Jakarta – Intensitas hujan yang sangat tinggi melanda Bali pada awal pekan ini dan memicu banjir besar di sejumlah wilayah. Beberapa kawasan wisata populer seperti Denpasar, Kuta, Badung, hingga Jembrana mengalami genangan cukup parah. Banjir kali ini tak hanya mengganggu aktivitas warga lokal, tetapi juga memberikan dampak signifikan bagi wisatawan mancanegara. Banyak hotel dan vila yang terendam air, memaksa evakuasi darurat oleh tim SAR.

Dampak Banjir bagi Warga dan Wisatawan

Menurut laporan BMKG, curah hujan di Bali mencapai 150 mm pada 9–10 September 2025, angka yang tergolong ekstrem. Kondisi ini di prediksi masih akan berlanjut dalam beberapa hari mendatang dengan hujan intensitas sedang hingga lebat. Sejumlah jalan utama lumpuh, bahkan jalur menuju Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai sempat terganggu akibat akses hanya bisa di lalui kendaraan besar.

Banjir ini menyebabkan kerusakan cukup besar, termasuk ambruknya beberapa bangunan di Denpasar dan banjir bandang di wilayah Jembrana. Hingga kini, setidaknya enam orang dilaporkan meninggal dunia akibat bencana tersebut. Pemerintah daerah bersama 200 personel SAR terus bekerja keras melakukan evakuasi dan penanganan korban.

Bagi sektor pariwisata, dampaknya terasa begitu nyata. Beberapa hotel di kawasan Kuta dan Seminyak lumpuh total, sementara sejumlah wisatawan asing harus di evakuasi menggunakan perahu karet. Foto dan video yang beredar menunjukkan air setinggi pinggang menggenangi area penginapan, membuat para wisatawan tak bisa keluar tanpa bantuan.

Situasi ini menjadi pengingat bahwa Bali, meski di kenal sebagai destinasi wisata dunia, tetap rentan terhadap bencana alam. Infrastruktur drainase yang lebih baik dan rencana mitigasi bencana di kawasan wisata menjadi pekerjaan rumah penting bagi pemerintah. Wisatawan juga di imbau untuk terus memantau informasi cuaca dari BMKG sebelum merencanakan perjalanan.

Baca Juga : RUU Perampasan Aset Tuntas 2025, Disepakati DPR-Pemerintah

Banjir besar ini tentu menimbulkan kerugian, baik dari sisi ekonomi maupun citra pariwisata. Namun, dengan langkah cepat pemerintah dan dukungan masyarakat, pemulihan diharapkan bisa berlangsung lebih efektif. Bali perlu bangkit kembali, mengingat pariwisata adalah tulang punggung utama ekonomi Pulau Dewata.