Megadewa88portal,Jakarta – Di Indonesia, emas dan properti sudah lama menjadi dua instrumen investasi yang paling banyak diminati. Keduanya dianggap aman dan punya nilai jangka panjang. Namun, setiap jenis investasi tentu memiliki kelebihan sekaligus tantangan. Karena itu, penting bagi calon investor untuk memahami mana yang lebih sesuai dengan kebutuhan finansial masing-masing.

Membandingkan Keunggulan dan Risiko Emas serta Properti
Emas di kenal sebagai aset lindung nilai. Saat inflasi naik atau kondisi ekonomi global bergejolak, harga emas biasanya ikut terdongkrak. Data World Gold Council menunjukkan harga emas naik sekitar 15% sepanjang tahun 2023, seiring ketidakpastian ekonomi dunia. Keunggulan lain emas adalah likuiditasnya yang tinggi. Investor bisa menjual emas kapan saja, baik dalam jumlah kecil maupun besar, tanpa repot mencari pembeli. Selain itu, modal awalnya relatif rendah dan tidak memerlukan biaya perawatan.
Namun, emas juga punya keterbatasan. Aset ini tidak menghasilkan pendapatan rutin seperti sewa, dan harga emas dapat mengalami fluktuasi dalam jangka pendek. Faktor eksternal seperti nilai tukar rupiah terhadap dolar, kebijakan moneter bank sentral, hingga ketegangan geopolitik bisa memengaruhi harganya secara cepat.
Sementara itu, properti menawarkan potensi keuntungan jangka panjang yang besar. Harga tanah dan bangunan di kota-kota besar cenderung naik seiring pembangunan infrastruktur dan pertumbuhan ekonomi. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), indeks harga properti residensial di Indonesia mengalami tren kenaikan stabil setiap tahunnya. Properti juga memberi peluang pendapatan pasif melalui penyewaan, sehingga cocok bagi investor yang ingin memiliki arus kas rutin.
Baca Juga : Airlangga Soal Rp 200 T ke Bank: Tunggu Pernyataan Menkeu
Meski begitu, properti membutuhkan modal besar. Selain harga beli, ada juga biaya legalitas, notaris, pajak, dan perawatan. Likuiditasnya pun lebih rendah karena menjual properti memerlukan waktu dan prosedur yang panjang. Risiko lokasi juga penting di pertimbangkan, karena jika area kurang strategis, nilai properti bisa stagnan atau bahkan turun.

1 Komentar