Megadewa88 portal,Jakarta – Penggunaan rokok elektrik atau vape semakin marak, khususnya di kalangan generasi muda, dengan anggapan bahwa produk ini lebih aman dibandingkan rokok konvensional. Namun, sejumlah penelitian medis terbaru justru menunjukkan fakta berbeda. Kandungan zat kimia dalam cairan vape terbukti dapat memengaruhi kesehatan paru-paru sekaligus meningkatkan risiko penyakit kronis seperti diabetes.

Para peneliti menemukan bahwa uap yang dihasilkan dari cairan vape mengandung berbagai zat berbahaya, termasuk nikotin, formaldehida, dan logam berat. Zat-zat ini dapat merusak jaringan paru-paru, memicu peradangan, hingga menurunkan kapasitas pernapasan. Dalam jangka panjang, kondisi tersebut bisa berkembang menjadi gangguan paru serius yang berpotensi mengancam jiwa.
Selain berdampak pada sistem pernapasan, nikotin dalam vape juga diketahui mengganggu metabolisme tubuh. Paparan nikotin secara berulang dapat menurunkan sensitivitas insulin, yang kemudian memicu resistensi insulin—salah satu faktor utama penyebab diabetes tipe 2. Hal ini menjelaskan mengapa pengguna vape tidak hanya berisiko mengalami masalah paru, tetapi juga lebih rentan terhadap penyakit metabolik.
Baca Juga: Polusi Udara Berbahaya bagi Otak, Picu Risiko Demensia
Temuan tersebut semakin menegaskan bahwa penggunaan vape bukanlah alternatif aman bagi perokok. Pakar kesehatan menekankan pentingnya edukasi kepada masyarakat, khususnya remaja dan dewasa muda, mengenai bahaya jangka panjang dari vape. Upaya ini dinilai krusial untuk mencegah meningkatnya kasus gangguan paru dan diabetes yang dapat membebani sistem kesehatan di masa depan.

Tinggalkan Balasan