Megadewa88portal,Jakarta – Thailand kembali menunjukkan taringnya sebagai destinasi wisata dunia. Hingga September 2025, tercatat lebih dari 22 juta turis asing berkunjung dengan kontribusi pemasukan mencapai 1,037 triliun baht. Angka ini membuat pemerintah semakin yakin bisa mengejar target 40 juta wisatawan sepanjang tahun.

Namun, kondisi berbeda justru di alami Pattaya. Kota yang terkenal sebagai ikon hiburan malam dan wisata pantai itu seakan hanya menjadi “tempat singgah”. Para turis datang, berfoto, menikmati suasana sebentar, lalu pergi tanpa meninggalkan banyak pemasukan bagi pelaku usaha lokal.

Pattaya Ramai Tapi Sepi Belanja

Salah satu penyebab utama adalah daya beli wisatawan yang melemah. Turis asal China, India, dan Malaysia yang biasanya jadi pasar besar kini lebih memilih perjalanan hemat dengan durasi singkat. Hotel, restoran menengah, hingga pusat hiburan akhirnya tidak merasakan dampak signifikan meskipun kota terlihat ramai.

Kondisi ini makin di perparah dengan penguatan nilai tukar baht yang membuat biaya liburan di Thailand terasa lebih mahal. Turis cenderung menekan pengeluaran, sedangkan harga barang dan jasa di Pattaya justru ikut naik akibat lonjakan biaya operasional.

Faktor lain yang banyak di keluhkan wisatawan adalah soal kebersihan, keamanan, dan fasilitas umum. Pattaya memang terkenal, tapi jika kualitas layanan tidak ditingkatkan, turis enggan mengeluarkan uang lebih untuk pengalaman wisata yang dianggap kurang memuaskan.

Meski begitu, peluang Pattaya untuk bangkit masih terbuka lebar. Pemerintah Thailand kini tengah menyiapkan strategi baru, termasuk peningkatan infrastruktur serta promosi wisata berkualitas tinggi. Jika langkah ini berhasil, Pattaya bisa kembali menjadi magnet turis dengan daya beli kuat.

Baca Juga : Pesona Air Terjun Oehala di Timor Tengah Selatan

Ke depan, kunci kesuksesan Pattaya bukan sekadar jumlah kunjungan, tapi bagaimana mengubah keramaian menjadi pemasukan nyata bagi masyarakat lokal. Dengan pengalaman wisata yang lebih berkesan, Pattaya berpotensi merebut kembali posisinya sebagai salah satu pusat pariwisata Asia.