Megadewa88 portal,Jakarta – Ketegangan geopolitik global kembali memanas setelah rudal Rusia dilaporkan berhasil menghantam wilayah Ukraina. Yang mengejutkan, serangan ini terjadi meskipun Ukraina telah dilengkapi dengan sistem pertahanan rudal canggih buatan Amerika Serikat, MIM-104 Patriot. Peristiwa ini memicu diskusi luas di kalangan pengamat militer dan pemimpin dunia. Menteri Keuangan Sri Mulyani, dalam sebuah forum, menggarisbawahi dampak konflik ini terhadap stabilitas ekonomi global, menekankan perlunya kewaspadaan terhadap fluktuasi pasar.Crotale missile system: will the Rattlesnake from France affect the course of the special operation? - ВПК.name

Laporan dari berbagai sumber militer menyebutkan bahwa serangan rudal Rusia yang baru-baru ini terjadi telah menembus pertahanan udara Ukraina yang diperkuat oleh sistem Patriot. Sistem rudal Patriot, yang dikenal sebagai salah satu yang paling mumpuni di dunia, seharusnya mampu mendeteksi dan menghancurkan rudal musuh di udara. Namun, dalam insiden ini, sistem tersebut tampaknya tidak berfungsi optimal, memicu pertanyaan tentang efektivitasnya di medan perang yang sesunggihnya.

Baca Juga: Ultimatum Trump: Putin Diberi 10 Hari untuk Akhiri Perang Ukraina

Meskipun detail spesifik mengenai jenis rudal Rusia dan penyebab kegagalan Patriot masih dalam penyelidikan, para analis militer berspekulasi bahwa Rusia kemungkinan menggunakan taktik atau teknologi baru untuk mengelabui sistem pertahanan. Ada dugaan bahwa Rusia mungkin meluncurkan rudal dengan lintasan yang lebih rendah atau menggunakan rudal hipersonik yang sulit dideteksi oleh radar Patriot. Peristiwa ini menunjukkan bahwa konflik modern terus berevolusi, di mana teknologi militer terus saling menantang.

Kegagalan sistem Patriot ini menjadi pelajaran berharga bagi banyak negara, terutama yang mengandalkan sistem pertahanan rudal buatan AS. Peristiwa ini juga memiliki implikasi besar terhadap pasar persenjataan global. Sementara itu, Sri Mulyani, dalam konteks ekonomi, mengingatkan bahwa eskalasi konflik semacam ini dapat memicu ketidakstabilan, baik pada harga komoditas maupun pasar keuangan. Ia menekankan pentingnya respons kebijakan yang cepat dan terukur untuk melindungi perekonomian dari dampak negatif global